Sabtu 15 Feb 2025 20:45 WIB

Prabowo Sebut Dana Hasil Efisiensi Rp 24 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis

Pemerintah memiliki total rp 750 ribu dana hasil efisiensi dan dividen.

Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra mengusung tema Berjuang Tiada Akhir.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025). Perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra mengusung tema Berjuang Tiada Akhir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa pemerintah terpaksa menggunakan dana penghematan sebesar Rp 24 triliun untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan itu dikemukakan Prabowo saat berpidato dalam agenda Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Gerindra ke-17 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025).

"Rp 24 triliun terpaksa saya pakai untuk Makan Bergizi Gratis. Rakyat kita, anak-anak kita, tidak boleh kelaparan," katanya.

Baca Juga

Prabowo menjelaskan bahwa pemerintah tengah melakukan penghematan anggaran dalam dua tahap dengan total pengumpulan dana yang diproyeksikan mencapai Rp 608 triliun. Selain itu, dividen dari BUMN juga mencapai Rp 300 triliun, di mana Rp 100 triliun di antaranya dikembalikan untuk modal kerja, sehingga dana yang tersedia diperkirakan mencapai Rp 750 triliun.

"Yang lagi ramai penghematan. Penghematan putaran pertama oleh Kementerian Keuangan disisir, dihemat Rp 300 Triliun. Penghematan putaran kedua Rp 308 triliun, dividen BUMN Rp 300 triliun, Rp100 triliun dikembalikan, jadi totalnya kita punya Rp 750 triliun," katanya.

Dari jumlah tersebut, kata Prabowo, Rp 24 triliun digunakan untuk program MBG yang bertujuan memastikan anak-anak Indonesia tidak mengalami kelaparan.

"Kalau ada anak orang kaya yang sudah kenyang dan sudah makan enak, nggak apa-apa, jatahmu kasih ke orang lain," ujarnya.

Presiden Prabowo telah menerbitkan kebijakan penghematan anggaran yang ditetapkan dalam Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja APBN dan APBD 2025 agar dapat bermanfaat untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement