Selasa 25 Feb 2025 06:05 WIB

Sambut Ramadhan, MLH Muhammadiyah Gelar Workshop Pemanfaatan Hutan

Pemanfaatan hutan dinilai harus dilakukan dengan bijak.

Workshop pemanfaatan hutan di Padang, Sumbar pada 20-21 Februari 2025
Foto: Dok MLH Muhammadiyah
Workshop pemanfaatan hutan di Padang, Sumbar pada 20-21 Februari 2025

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar dua kegiatan utama yang berfokus pada pemanfaatan hutan dan pengembangan Eco Village. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan serta kesejahteraan masyarakat.

Agenda pertama yang diselenggarakan dalam rangka menyambut Ramadhan adalah workshop "Optimalisasi Pemanfaatan Hutan: Menjaga Keseimbangan Ekologi dan Kesejahteraan Masyarakat" yang berlangsung pada 20-21 Februari 2025 di Hotel Santika, Padang, Sumatera Barat. 

Baca Juga

Acara ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sumatera Barat dan menghadirkan narasumber ahli seperti Khalifah Muhammad Ali (Ketua Yayasan Hutan Wakaf Bogor), Catur Endah Prasetyani (Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan RI), serta Mgo Senatung (Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan Dinas Kehutanan Sumatera Barat).

Dalam sambutan pembukaan, Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menekankan pentingnya pengelolaan hutan berbasis komunitas. "Pemanfaatan hutan harus dilakukan dengan bijak agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Muhammadiyah siap berkontribusi dalam pelestarian lingkungan," ujar dia lewat keterangan tertulis.

Sementara itu, Ketua MLH PP Muhammadiyah, M. Azrul Tanjung, menyampaikan bahwa peran organisasi masyarakat sangat vital dalam mengembangkan konsep hutan lestari. "Kita ingin mendorong umat untuk lebih aktif dalam pengelolaan hutan yang berbasis masyarakat dan ramah lingkungan," katanya.

Pelaksanaan workshop ini tidak terlepas dari meningkatnya tekanan terhadap ekosistem hutan akibat eksploitasi yang tidak berkelanjutan. Hutan, yang memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologis, kini menghadapi ancaman deforestasi yang berdampak pada perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan krisis sumber daya bagi masyarakat lokal. 

Oleh karena itu, MLH PP Muhammadiyah memandang perlunya mendorong pemanfaatan hutan berbasis masyarakat yang tidak hanya berorientasi pada ekonomi, tetapi juga menjaga fungsi ekologisnya. 

Setelah workshop di Sumatera Barat, MLH PP Muhammadiyah melanjutkan agenda dengan program Eco Village dan penanaman pohon pada 22 Februari 2025 di Kawasan Kelompok Tani Hutan (KTH) Sedyo Makmur, Gunungkidul, Yogyakarta. 

Acara ini melibatkan 50 peserta dari MLH PP Muhammadiyah, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PP Aisyiyah, serta Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sebanyak 1000 pohon ditanam sebagai bagian dari upaya rehabilitasi lahan kritis dan peningkatan ketahanan ekosistem lokal.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement