REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Eksekutif (ME) KNEKS dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) memahami pentingnya keberlanjutan sinergi melalui kelompok kerja (pokja) Indonesia Halal Export Incorporated (IHEI) untuk meningkatkan ekspor produk halal ke pasar dunia.

Kedua belah pihak membahas hal tersebut dalam sebuah pertemuan di kantor pusat Kemendag, Selasa (4/3/2025), dihadiri Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi dan Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS Putu Rahwidhiyasa.

Hasil kajian ME KNEKS dan BKPerdag di tahun sebelumnya menetapkan lima negara prioritas ekspor produk halal.

Kajian ini akan ditindaklanjuti bersama KNEKS dan Ditjen PEN melalui beberapa program kolaboratif, yaitu business matching ekspor produk halal untuk UMKM halal dan Top 15 Halal Global Companies Indonesia, penyediaan Halal Paviliun pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, dan beberapa program lainnya yang memerlukan diskusi lanjutan.

Selanjutnya Kemendag dan ME KNEKS menindaklanjuti kesepakatan tersebut dalam bentuk implementasi program.

Dalam kesempatan yang sama, Kemendag dan ME KNEKS turut membahas implementasi RPJPN, RPJMN, dan rancangan akhir Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2025-2029 terkait ekspor produk halal.

Dalam kaitan ini, Pokja Indonesia Halal Export Incorporated (IHEI) dibentuk dengan melibatkan 12 Kementerian dan Lembaga untuk bersinergi mempercepat ekspor produk halal.

Koordinator kelompok kerja ini adalah Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag. ME KNEKS sebagai secretariat office membantu melakukan arrangement kegiatan dan memantau berbagai program ekspor produk halal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika