Rabu 09 Apr 2025 06:32 WIB

Penjajah Bunuh 209 Jurnalis di Jalur Gaza

Israel bahkan membunuh delapan anggota keluarga jurnalis

Seorang pria melewati rumah jurnalis Islam Meqdad tempat dia terbunuh bersama keluarganya dalam serangan tentara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Ahad, 6 April 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Seorang pria melewati rumah jurnalis Islam Meqdad tempat dia terbunuh bersama keluarganya dalam serangan tentara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Ahad, 6 April 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH — Penjajah Israel telah membunuh 209 jurnalis di Jalur Gaza sejak melancarkan agresi militer besar-besaran pada 7 Oktober 2023, menurut organisasi Sindikasi Jurnalis Palestina (PJS).

Dalam pernyataan persnya, Senin (7/4/2025) waktu setempat, PJS mengutuk serangan udara yang mengincar sekumpulan wartawan yang mengungsi pada sebuah tenda di halaman Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.

Baca Juga

Serangan tersebut menewaskan dua jurnalis, Ahmad Mansour dan Hilmi Al-Faqaawi, serta menyebabkan sembilan lainnya terluka, termasuk enam yang mengalami luka parah.

Menurut PJS, terjadi peningkatan signifikan kasus serangan Israel terhadap jurnalis di Gaza pada Maret 2025, di mana pasukan Zionis membunuh tujuh jurnalis, termasuk enam yang tewas dalam tugas peliputan. Israel juga membunuh delapan anggota keluarga jurnalis.

Sementara di Yerusalem, pihak Israel melakukan pemanggilan dan interogasi wartawan sebanyak 11 kali serta melarang 11 jurnalis mendekati Masjid Al-Aqsa dan Kota Tua Yerusalem.

PJS mencatat pasukan Zionis melakukan 102 kali tindak kejahatan dan serangan terhadap jurnalis dan awak media baik di Jalur Gaza dan Tepi Barat sepanjang bulan Maret 2025.

Jumlah tersebut mencakup 40 kasus pelarangan liputan media,  sebanyak 12 kasus penembakan terhadap jurnalis yang menyebabkan dua wartawan meninggal, serta penangkapan tujuh jurnalis, meski beberapa di antaranya kemudian dilepaskan.

PJS turut mendokumentasikan tujuh kasus serangan fisik terhadap jurnalis dan awak media serta pembongkaran paksa tiga rumah milik jurnalis pada periode yang sama.

Jurnalis dan awak media di Palestina turut menghadapi penggerebekan rumah, penyitaan alat liputan, menjadi tahanan rumah, serta melarang liputan ke Yerusalem dan intimidasi lainnya, demikian PJS.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement