Kamis 17 Apr 2025 22:42 WIB

Telinga Tiba-tiba Berdenging, Benarkah Kita Dighibahin Jelek Orang Lain?

Telinga berdenging bukanlah pertanda buruk.

Ilustrasi telinga. Telinga berdenging bukanlah pertanda buruk.
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi telinga. Telinga berdenging bukanlah pertanda buruk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fenomena telinga berdenging sering kali dikaitkan dengan berbagai mitos di masyarakat. Namun, dalam pandangan Islam, telinga berdenging memiliki penjelasan yang menarik dari sisi spiritual.

Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Fatihun Nada menjelaskan bahwa telinga berdenging dapat menjadi tanda bahwa seseorang sedang dibicarakan kebaikannya oleh orang lain, sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits Rasulullah SAW.

Baca Juga

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Suyuthi dalam kitab al-Jami’ al-Shaghir, Rasulullah SAW bersabda:

ذا طَنَّتْ أُذُنُ أحدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي ولْيُصَلِّ عَلَيَّ ولْيَقُلْ ذَكَرَ الله مَنْ ذَكَرَنِي بِخَيْرٍ

Artinya: “Jika telinga salah seorang dari kalian berdengung, maka hendaklah ia mengingatku, bershalawat atasku, dan berdoa: ‘Semoga Allah membalas orang yang membicarakan kebaikanku dengan kebaikan pula."

Kiai Fatihun menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan pentingnya memperbanyak dzikir dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW ketika mengalami telinga berdenging. Selain itu, doa yang dianjurkan dalam hadits ini menunjukkan keutamaan mendoakan kebaikan bagi orang lain yang telah membicarakan kita dengan baik.

BACA JUG: Siapakah Osama Al-Rifai, Ulama Kontroversial yang Ditunjuk Sebagai Mufti Agung Suriah?

Hadits lain yang memperkuat makna ini diriwayatkan oleh Imam al-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir dengan lafaz yang sedikit berbeda tetapi memiliki arti yang sama:

إِذَا طَنَّتْ أُذُنُ أَحَدِكُمْ فَلْيَذْكُرْنِي، وَلْيُصَلِّ عَلَيَّ، وَلْيَقُلْ: ذَكَرَ اللهُ بِخَيْرٍ مَنْ ذَكَرَنِي

Artinya: “Jika telinga salah seorang dari kalian berdengung, maka hendaklah ia mengingatku, bershalawat atasku, dan berdoa: ‘Semoga Allah menyebutkan kebaikan orang yang menyebutkan kebaikanku."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement