
Laporan jurnalis Republika, Teguh Firmansyah, dari Makkah, Arab Saudi
Ratusan jamaah haji Indonesia terpaksa meninggalkan sebagian barang bawaan mereka di paviliun Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Arab Saudi. Barang-barang itu ditinggalkan karena dinilai melebihi batas atau tidak sesuai dengan ketentuan penerbangan maskapai Saudi Airlines.
Pihak maskapai hanya memperbolehkan setiap jamaah membawa satu tas koper kabin, satu tas tentengan, dan satu tas paspor. Dengan demikian, jamaah yang memuat barang-barang melebihi ketentuan terpaksa meninggalkan sebagian benda miliknya.
Tak sedikit anggota jamaah yang tak bisa membawa pulang oleh-oleh air zamzam yang sudah mereka beli. Ada pula yang terpaksa meninggalkan sabun, buah-buahan, sandal, hingga pakaian kotor dalam tas tentengan dan ransel di Bandara Internasional King Abdulaziz.
"Kami mengimbau jamaah untuk tertib demi keselamatan penerbangan. Air Zamzam juga dilarang dalam bentuk apa pun. Jamaah nanti di Tanah Air akan mendapatkan masing-masing satu galon berisi lima liter Zamzam," ujar Sumarno, petugas dari Saudi Airlines (SV), yang menemui jamaah di Bandara Internasional King Abduaziz, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (11/6/2025).
Manajer operasional tersebut menjelaskan, kebijakan ini diambil untuk memastikan kelancaran proses pemeriksaan jamaah haji RI, baik selama di imigrasi maupun bea cukai.
Selain itu, Sumarno juga mengingatkan jamaah agar tidak membawa barang-barang yang dinilai berbahaya ke kabin. Misalnya, kabel panjang, power bank berkapasitas besar, senjata tajam, dan korek api.
Salah satu anggota jamaah, Jani Jaan (84 tahun) turut merasakan repotnya membongkar ulang bawaan. Dengan bantuan petugas, warga Bekasi, Jawa Barat, itu kedapatan membawa sabun, sampo, dan pakaian kotor.
"Buang saja, saya tidak tahu itu anak-anak yang masukin," ujarnya.
