Jumat 20 Jun 2025 03:23 WIB

Iran Bidik Fasilitas Nuklir Dimona Israel, Perintahkan Evakuasi

Tempat tersebut diyakini menjadi jantung program senjata nuklir zionis.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Reaktor Nuklir Israel, Dimona
Reaktor Nuklir Israel, Dimona

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengeluarkan perintah evakuasi terhadap pendudukan di Dimona, lokasi fasilitas nuklir utama Israel di Gurun Negev, menurut media Israel."Pendudukan harus segera mengevakuasi reaktor Dimona," demikian bunyi perintah tersebut.

Dilansir dari India Today, Fasilitas nuklir Dimona terletak di Gurun Negev, di Israel selatan, sekitar 13 kilometer di tenggara kota Dimona, dan sekitar 30 kilometer dari Laut Mati.

Baca Juga

Secara resmi, lokasi tersebut dikenal sebagai Pusat Penelitian Nuklir Negev. Meski Israel menggambarkannya sebagai fasilitas penelitian, tempat tersebut diyakini merupakan jantung program senjata nuklir zionis.

Israel dilaporkan mulai membangun apa yang akan menjadi pusat ambisi atomnya tersebut pada 1958. Sebuah laporan intelijen AS yang dideklasifikasi dari Desember 1960, yang disusun oleh Komite Intelijen Energi Atom Gabungan, menyimpulkan bahwa kompleks Dimona mencakup pabrik pemrosesan ulang yang dirancang untuk memproduksi plutonium — bahan utama dalam senjata nuklir.

Pada akhir tahun 1960-an, Israel secara diam-diam telah mengembangkan kemampuan untuk memproduksi bahan peledak nuklir, menurut Arms Control Association.

Pada 1973, Amerika Serikat telah yakin bahwa Israel telah mengembangkan senjata nuklir, Federasi Ilmuwan Amerika kemudian mencatat. Hingga hari ini, Israel masih berada di luar kerangka Perjanjian Non-Proliferasi.

IAEA tidak pernah memeriksa fasilitas Dimona. Tidak ada pula perjanjian yang mengizinkan inspeksi tersebut.

photo
Foto satelit pada 1971 menunjukkan bangunan yang nantinya menjadi Pusat Riset Nuklir Shimon Peres di Dimona, Israel. Saat itu Amerika Serikat mulai mencurigai Israel mengembangkan senjata nuklir. - (US Geological Survey via AP)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement