Selasa 07 Jun 2011 06:22 WIB

Gaet Investor, Mesir Perkenalkan Aturan Baru Sukuk

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO – Pascarezim Presiden Hosni Mubarak, Pemerintah Mesir kini terus berbenah memperkenalkan keuangan syariah. Guna menggaet investor negara Teluk dan Asia Tenggara, Pemerintah Mesir bakal memperkenalkan aturan baru dalam pembiayaan syariah dan pasar modal syariah, di negara Afrika Utara itu.

Dalam laporan keuangan resmi Otoritas Pengawasan Keuangan Mesir (EFSA), Dewan Direksi EFSA mengatakan sedang membahas  amandemen undang-undang Pasar Modal Nomor 95 tahun 1992 dan berencana mengatur kembali penerbitan sukuk. Langkah ini dipercaya akan membawa sejumlah negara kaya minyak untuk berinvestasi sedikitnya  pada 180 perusahaan yang tercatat di pasar saham Mesir.

Seperti dilansir situs berita Mesir, Ahram Beta, Selasa (7/6), para pejabat lembaga keuangan tersebut menyebutkan, proposal persetujuan bakal dibahas oleh para ahli termasuk partai berkuasa di Mesir. Setelahnya, proposal ini bakal dibawa ke rapat final yang akan dilakukan kabinet Pemerintah Mesir.

Meski demikian, laporan tidak menyebutkan kapan Mesir memberi target selesainya pembahasan. Pastinya, pemerintah mengharapkan pembahasan bisa berlangsung cepat untuk memulihkan kembali sektor ekonomi dan bisnis Mesir.

Menurut sejumlah pelaku ekonomi di Mesir, keputusan ini menjadi strategi tepat. Reformasi aturan sukuk dan pasar modal syariah bisa menjadi instrumen potensial untuk menangkap investor.

Manajer Aset HC Securities, sebuah perusahaan manajer investasi lokal, Walaa Hazeem misalnya, mengaku walau tidak melihat perbedaan mendasar antara obligasi syariah (sukuk) dan nonsyariah, keputusan ini diprediksi bisa menggaet banyak dana masuk. “Terutama berasal dari mereka, yang khawatir dan berpikir tentang haram halal suatu produk,” katanya.

Bulan lalu, Perdana Menteri Mesir, Essam Sharaf dan Menteri Keuangan, Samir Radwan, juga mencoba mempromosikan keuangan syariah Mesir dengan melakukan tur Timur Tengah. Pemerintah Mesir berkunjung ke sejumlah negara seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan Kuwait guna melihat perkembangan investasi swasta dan penyaluran kredit termasuk pembiayaan.

Pasar Mesir, setidaknya  memiliki tiga bank syariah. Meliputi Al Barakah, Faisal Islamic Bank dan National Bank for Development.

Sebelumnya, Partai Keadilan dan Kebebasan, yang didirikan kelompok Ihwanul Muslimin Mesir, mengusulkan ke pemerintah untuk menjual sukuk untuk menolong negara tersebut dari defisit. Salah satu anggota kelompok ini, Ashraf Badr El-Din, menilai terdapat kelompok besar masyarakat Mesir yang kini meragukan konsep bunga dan ingin beralih ke alat pembiayaan lain untuk menginvestasikan dana yang dimiliki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement