REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa jenama makeup high-end internasional belakangan ini masuk dalam daftar boikot karena diduga memberikan dukungan finansial maupun politik terhadap pendudukan Israel atas Palestina. Kampanye boikot ini membuat banyak konsumen di Indonesia mulai mencari alternatif yang lebih etis, aman, dan tetap berkualitas.
Salah satu brand alternatif yang mencuri perhatian adalah Mad For Makeup. Jenama kecantikan lokal ini menawarkan produk berkualitas tinggi dengan pendekatan yang lebih ramah kulit dan bertanggung jawab secara sosial.
Jenama ini digagas oleh pasangan suami istri, dr Shirley Oslan dan Tony Tan, sejak tahun 2016. Mad For Makeup dirancang untuk menjawab kebutuhan pengguna yang memiliki kulit sensitif dan rentan berjerawat.
Dilansir laman web resmi mereka disebutkan bahwa produk Mad For Makeup diformulasikan bersama tim riset dan dr Oslan, dengan fokus pada keamanan jangka panjang. Sebanyak 52 bahan berbahaya masuk dalam daftar "no-no ingredients" yang tidak digunakan dalam setiap produk mereka.
"Kami tidak suka kanker, iritasi, dan gangguan hormon. Standar yang kami digunakan merujuk pada regulasi kosmetik Eropa, yang dikenal sangat ketat dalam hal keamanan bahan," demikian pernyataan mereka dalam web-nya, dikutip pada Rabu (9/7/2025).
Jenama ini juga memastikan semua produk telah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan mengantongi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Karenanya, Made For Makeup bisa menjadi alternatif yang aman bagi konsumen Muslim.
Meskipun buatan lokal, Mad For Makeup tak kalah bersaing dengan brand internasional. Produk-produk unggulannya meliputi Gloss Made For Dark & Dry Lips, Tinted Glass, hingga Mad For Makeup 8Hr Oil Control Pearl-Fect Cover Skintint. Semua produknya dibanderol dengan harga terjangkau mulai dari Rp50 ribu. Mad For Makeup juga telah merambah pasar internasional, dengan pengiriman ke berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, hingga India.
Ikuti Whatsapp Channel Republika