Rabu 27 Aug 2025 17:40 WIB

Laporkan 100 Hari Kinerja, Irjen Kemenag Perkuat Pengawasan Berdampak

Kemenag jelaskan hasil pengawasan harus berikan nilai tambah nyata.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag) Khairunnas saat berbincang dengan Republika, Rabu (14/5/2025).
Foto: Republika/Muhyiddin
Inspektur Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag) Khairunnas saat berbincang dengan Republika, Rabu (14/5/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Irjen Kemenag) melaporkan 100 hari kinerja dengan fokus pada audit berbasis risiko, penegakan disiplin ASN, hingga penguatan karir auditor. Laporan ini ditegaskan Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunas sebagai langkah strategis menghadirkan pengawasan yang responsif dan berdampak nyata pada layanan publik.

"Kami berkomitmen agar 100 hari kinerja ini menjadi fondasi kuat bagi peningkatan kualitas pengawasan. Dengan audit berbasis risiko, penanganan pengaduan yang cepat, serta penguatan SDM auditor, Itjen ingin menghadirkan pengawasan yang lebih responsif dan berdampak,” ujar Khairunas di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Baca Juga

Khairunnas juga menyampaikan Laporan Pengawasan Triwulan II dengan tema “Pengawasan Berdampak, Layanan Meningkat.” Khairunas menekankan, hasil pengawasan harus mampu memberikan nilai tambah nyata terhadap peningkatan kualitas layanan publik di lingkungan Kemenag.

"Hasil pengawasan bukan hanya angka, tetapi harus mampu memberikan nilai tambah. Tema pengawasan berdampak, layanan meningkat adalah wujud komitmen kami untuk memastikan pengawasan berkontribusi langsung pada pelayanan masyarakat," katanya.

Laporan ini diharapkan menjadi pijakan strategis bagi Itjen Kemenag dalam memperkuat sistem pengawasan yang berdampak nyata, serta memastikan setiap program Kementerian Agama berjalan sesuai prinsip integritas, akuntabilitas, dan peningkatan kualitas layanan publik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement