Jumat 29 Aug 2025 17:01 WIB

Gubernur Lemhannas: Pesantren Benteng Moral Indonesia

Gubernur Lemhannas apresiasi pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Erdy Nasrul
Gubernur Lemhannas Tubagus Ace Hasan Syadzily.
Foto: Republika/Erik Purnama Putra
Gubernur Lemhannas Tubagus Ace Hasan Syadzily.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily mengajak seluruh masyarakat untuk meneladani perjuangan ulama KH Zezen Zainal Abidin Bazul Asyhab pendiri pondok pesantren Azzainiyyah Sukabumi. Ia mengatakan sosok kharismatik tersebut mendedikasikan hidupnya untuk dakwah dan pendidikan umat.

"Bagi orang-orang saleh, mereka tidak pernah mati secara fisik. Dengan ilmu dan amal solehnya, mereka akan selalu hidup dan dikenang,” ucap Ketua DPP Partai Golkar Jawa Barat ini saat mengikuti haul ke 10 pimpinan ponpes tersebut belum lama ini mendampingi Sekretaris Jenderal Partai Golkar M Sarmuji.

Baca Juga

Ia menuturkan acara haul dihadiri ribuan santri dan tokoh masyarakat. Sejumlah petinggi partai dan tokoh pesantren lainnya turut hadir dalam acara haul tersebut mendoakan almarhum KH Zezen Abidin.

Ace melanjutkan pihaknya selalu hadir dalam kegiatan keagamaan sebagai bentuk penghormatan terhadap peran pesantren dalam membangun bangsa.

“Pesantren telah terbukti menjadi benteng moral, pendidikan, dan kebudayaan yang berkontribusi besar bagi kemajuan Indonesia,” ujar dia.

Ia menyebut sosok KH Zezen Zainal Abidin bukan hanya seorang mujtahid akan tetapi juga seorang mujahid dalam arti seorang pendidik dan penerang bagi masyarakat. Ace mengatakan kontribusi beliau telah terbukti nyata dalam mencerdaskan umat, memberikan pencerahan, serta membawa pelita yang dapat kita rasakan hingga hari ini.

“Jika kita menengok sejarah singkat perjuangan beliau, tentu banyak hal yang bisa kita pelajari. Ada keteladanan yang harus kita jadikan panutan, dan di situlah letak makna terpenting dari haul ini bagaimana kita mampu mengikuti jejak perjuangan beliau,” kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement