Jumat 19 Sep 2025 13:07 WIB

Mahasiswa Cyber University Terjun ke Desa, Wujudkan Ekonomi Berkelanjutan

BEM Cyber University mendapatkan hibah Program Mahasiswa Berdampak.

BEM Cyber University mendapatkan hibah Program Mahasiswa Berdampak.
Foto: cyber university
BEM Cyber University mendapatkan hibah Program Mahasiswa Berdampak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Generasi muda, pernah terpikir bagaimana teknologi bisa mengubah kehidupan di desa? Bayangkan potensi pertanian organik yang digabungkan dengan daya tarik wisata kreatif, menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan. Itulah yang sedang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Cyber University dari kampus ke desa, dalam melakukan petualangan mereka pada Program Mahasiswa Berdampak.

Cyber University yang terkenal sebagai The First Fintech University in Indonesia selalu mendorong mahasiswanya untuk berinovasi dan berkontribusi nyata bagi masyarakat. Hingga akhirnya, BEM Cyber University berhasil meraih prestasi membanggakan!

Mereka berhasil mendapatkan hibah Program Mahasiswa Berdampak: Pemberdayaan Masyarakat dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Petualangan Mahasiswa Cyber University di Desa Citorek Sabrang

Hibah tersebut diberikan melalui SK Nomor 0769/C3/DT.05.00/2025, atas proposal program mereka yang inovatif, berjudul Membangun Asa di Negeri Awan: Integrasi Teknologi Pertanian Organik dan Ekowisata Kreatif sebagai Modal Pemberdayaan Ekonomi di Desa Citorek Sabrang.

Desa Citorek Sabrang, yang terletak di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, terpilih sebagai lokasi program ini. Desa yang kaya akan potensi pertanian dan wisata ini, sayangnya belum tergarap secara maksimal. Melalui program ini, mahasiswa Cyber University akan berperan sebagai agen perubahan, mengintegrasikan teknologi pertanian organik dengan pengembangan ekowisata kreatif.

Tujuannya? Tentu, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat dan membuka peluang ekonomi baru yang berkelanjutan. Bayangkan, teknologi canggih yang diterapkan di kampus, kini dibagikan untuk memberdayakan masyarakat desa!

Program ini pun, tidak hanya sekedar teori. Mahasiswa akan terjun langsung ke lapangan, belajar sambil berbuat. Mereka akan membimbing warga desa dalam mengaplikasikan teknologi pertanian organik yang efisien dan ramah lingkungan.

Selain itu, mereka juga akan membantu mengembangkan konsep ekowisata kreatif, yang dapat menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Inilah bentuk nyata penerapan ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan permasalahan sosial.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement