Selasa 23 Sep 2025 15:27 WIB

Sandera Israel di Gaza Kecam Netanyahu: Apakah Ada yang Masih Mempercayainya?

Israel terus lakukan serangan intensif di Jalur Gaza.

Olan Ohal, sandera Israel yang ditangkap Hamas.
Foto: Dok Istimewa
Olan Ohal, sandera Israel yang ditangkap Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Seorang tawanan Israel di Kota Gaza menyerang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir.

Dia meminta utusan kepresidenan Amerika Serikat, Steve Witkoff, untuk tidak membantu Netanyahu membunuh para tawanan yang ditahan oleh faksi-faksi perlawanan.

Baca Juga

Hal ini disampaikan dalam sebuah video yang disiarkan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam Hamas pada Senin (22/9/2025) yang berjudul: "Karena ketegaran Netanyahu, dia telah ditawan di Kota Gaza selama lebih dari 700 hari."

Sosok dalam video tersebut adalah tawanan Alon Ohal. Dia menyerukan kepada pemerintah AS untuk berhenti mendukung keputusan orang gila Netanyahu dalam perangnya melawan rakyat Israel dan melawan tawanan Israel. Dia menekankan hal itu akan menyebabkan bencana bagi semua orang.

Tahanan Israel itu dengan keras mengejek pernyataan Netanyahu yang disiarkan di televisi. Dalam tayangan telivisi itu, Netanyahu mengatakan dirinya akan mengambil kembali semua tahanan yang masih hidup dengan cara yang inovatif. Ohal pun lantas bertanya, "Apakah ada yang masih mempercayai Netanyahu?"

عاجل / كتائب القسام تنشر فيديو للأسير آلون أوهل ، يقول فيه انه بسبب تعنت نتنياهو ما زال في أسره داخل مدينة غزة منذ أكثر من 700 يوم pic.twitter.com/AaPN3dQbAL

— خبرني - khaberni (@khaberni) September 22, 2025

Alon Ohal juga mengirimkan pesan emosional kepada keluarga dan orang-orang yang dicintainya, menekankan bahwa dirinya tahu betapa mereka sangat menderita untuknya, menuduh Ben-Gvir memperlakukan keluarga para tahanan sebagai penjahat.

Dia meminta mereka untuk melanjutkan demonstrasi dan berjaga-jaga karena mereka memberi para tahanan harapan dan kekuatan. Dirinya juga menuduh pemerintah Netanyahu berusaha menyingkirkan para tahanan.

"Kalian tahu bahwa nasib kami telah ditentukan dan ini adalah hari-hari terakhir kami, para tawanan Israel telah menjadi beban bagi pemerintah ini," tambahnya, sebelum memohon kepada keluarga para tawanan untuk menghentikan mereka dengan cara apapun.

Al-Qassam mengakhiri video tersebut dengan tagar "Waktu hampir habis".

Kamis lalu, pimpinan Brigade Al-Qassam menjanjikan perang gesekan kepada Israel di Kota Gaza, dan menekankan bahwa kota itu akan menjadi kuburan bagi tentara Israel.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement