Rabu 24 Sep 2025 21:37 WIB

Pendusta Sebenarnya di Hadapan Allah SWT Menurut Imam Al-Ghazali

Orang yang bertobat setengah hati adalah pendusta.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Umat muslim berdoa. Ilustrasi
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Umat muslim berdoa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Siapakah pendusta menurut Imam al-Ghazali? Apakah mereka yang ucapannya tidak bisa dipegang karena selalu berbeda?

Ternyata, definisi pendusta juga adalah orang-orang yang mengucapkan Istighfar memohon ampunan Allah SWT, namun tetap melakukan perbuatan dosa besar berulang-ulang.

Baca Juga

Demikian yang dimaksud tobatnya para pendusta dalam kitab Ihya Ulumuddin yang ditulis Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali atau yang dikenal Imam Al-Ghazali.

Imam Al-Ghazali juga menjelaskan keutamaan istighfar yakni astagfirullahaladzim (Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung).

Namun, Imam Al-Ghazali mengutip pernyataan Al-Fudhail bin Iyadh yang pernah mengatakan, "Memohon ampunan tanpa menghentikan perbuatan dosa (besar) adalah tobatnya orang-orang yang berdusta."

Imam Al-Ghazali menjelaskan keutamaan istighfar dengan mengutip firman Allah SWT dan hadits.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya). (QS Ali ‘Imran Ayat 135)

photo
Waktu terbaik bertobat. - (republika)

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement