REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Telkomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyatakan siap meluncurkan satelit Telkom 4 pada Agustus 2018. Rencananya satelit itu akan diluncurkan di Amerika.
Telkom menyatakan, kini proses pembangunan satelit Telkom 4 sudah menccapai 70 persen. Nantinya, satelit tersebut akan menggantikan posisi satelit Telkom 1 di slot orbit 108.
Sebelumnya, terjadi kerusakan pada Telkom 1 yang mengakibatkan ribuan ATM perbankan offline. Setelah melewati tahap investigasi, satelit yang diluncurkan sejak 13 Agustus 1999 itu pun telah dinyatakan tidak bisa dioperasikan lagi.
"Jadi pelanggan Telkom 1 akan kita migrasikan ke empat Satelit lainnya yaitu Telkom 2, Telkom 3S, dan dua satelit asing, Apstar serta Chinasat," ujar Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga kepada wartawan, Rabu, (30/8). Menurutnya, penggunaan satelit asing lazim digunakan di Negara lain.
Hanya saja, ia menegaskan, bila satelit Telkom 4 telah diluncurkan, maka ketergantungan Telkom terhadap transponder asing otomatis akan menurun. "Kapasitas transponder satelit Telkom 4 mencapai 60 kalau Telkom 1 hanya sekitar 30, jadi nanti dialihkan lagi dari satelit asing ke Telkom 4," kata Alex.
Ia menyebutkan, kapasitas satelit sengaja diperbesar demi memenuhi kebutuhan transponder yang semakin meningkat. Dengan tidak berfungsinya Telkom 1, maka perseroan akan mengawal ketat peluncuran satelit Telkom 4 bisa dilaksanakan sesuai jadwal.
Meski begitu, dia masih enggan menyebutkan total investasi pembangunan satelit Telkom 4. "Yang pasti satelit makin ke sini sama dengan harga handphone, makin murah," ujarnya. Sejak 2016, Telkom memutuskan untuk mulai membangun satelit baru tersebut.