REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Lima polisi India sedang diselidiki atas tuduhan korupsi setelah para pejabat menerima keluhan dari aplikasi Helpline yang baru diluncurkan. Sejak diluncurkan pada tanggal 6 Agustus, Helpline telah menerima lebih dari 3.700 pesan WhatsApp dan 622 panggilan.
Komisaris Polisi Delhi meminta publik untuk mengirim pesan audio atau video melalui layanan pesan instan WhatsApp jika ada polisi yang meminta suap atau melakukan pelecehan.
"Tanggapan dari masyarakat sangat baik dengan adanya aplikasi ini," ujar wakil komisaris polisi Sindhu Pillai seperti dilansir BBC, Kamis (14/9).
Ia menambahkan, Departemen Kewaspadaan Kepolisian India sedang menyelidiki keluhan suap, korupsi, perilaku buruk dengan pengadu dan kelambanan pengaduan.
"Sebagian besar pesan yang kami terima sejauh ini dari orang yang ingin tahu tentang layanan ini, tetapi kami juga telah menerima beberapa keluhan," kata Pillai.
Ia menjelaskan, kepolisian akan meminta pelapor untuk datang ke kantor dan memberikan pengaduan tertulis terkait audio ataupun video yang mereka kirimkan ke aplikasi Helpline. Rekaman akan diperiksa oleh tim ahli untuk memastikan keaslian dan tindakan yang akan diberikan bagi polisi yang bersalah.
Dari lima video dan audio yang diterima di aplikasi Helpline, Pillai mengatakan, departemennya telah memulai aksi dalam dua kasus, yang melibatkan lima polisi.
Dalam kasus pertama, pengadu mengirimkan rekaman video asisten subinspektur menerima suap 400 rupee. Sedangkan pada insiden kedua, rekaman audio mengungkapkan empat polisi menuntut dan menerima suap dari seorang pemilik toko.