Jumat 05 May 2017 05:14 WIB

Sejumlah Aplikasi di Google Play Dinilai tidak Aman

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Winda Destiana Putri
Aplikasi di ponsel. Ilustrasi
Foto: Google
Aplikasi di ponsel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Sekelompok peneliti dari Universitas Michigan, Amerika Serikat, mengungkapkan, sejumlah aplikasi yang tersedia di Google Play ternyata tidak aman. Hal ini terkait dengan adanya potensi peretasan data-data pribadi dari smartphone penggunanya lewat aplikasi-aplikasi tersebut.

Seperti dilansir dari Mashable, sekelompok peneliti telah melakukan pemindaian terhadap lebih dari 24 ribu aplikasi di Google Play. Hasilnya, sekitar 410 aplikasi rentan terhadap ancaman keamanan terutama peretasan. Bahkan, satu diantara aplikasi-aplikasi tersebut telah diunduh jutaan kali.

''Hasil pemindaian ini menemukan adanya potensi ekploitasi yang mengarah kepada pelanggaran keamanan dan peretasan data-data personal. Sebagai contoh, peretasan data personal seperti foto, kontak telepon, dan bahkan informasi yang sifatnya rahasia dari pengguna,'' tulis penjelasan kelompok peneliti tersebut.

Aplikasi yang dianggap paling rentan memiliki masalah keamanan adalah aplikasi yang menggunakan WiFi untuk pemindahan file. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat menggunakan WiFi untuk melakukan transfer file dengan mudah, terutama dari smartphone ke komputer. Namun, di sisi lain, pemindahan file lewat WiFi ini tidak didukung dengan jaminan keamanan. Aplikasi sejenis ini, ungkap tim peneliti dari Universitas Michigan, biasanya telah diunduh sebanyak 10 hingga 15 juta kali.

Dalam risetnya, tim peneliti dari Universitas Michigan sempat melakukan pemindaian di jaringan kampus mereka. ''Hasilnya, setidaknya dalam dua menit, ada sejumlah perangkat smartphone yang menggunakan aplikasi yang rentan ini,'' lanjut keterangan dari tim peneliti tersebut.

Selain itu, tim peneliti juga melakukan pemindaian secara manual terhadap 57 dari 410 aplikasi yang rentan tersebut. Dari hasil pemindaian tersebut, tim peneliti menunjukan seberapa rentan perangkat smartphone terhadap peretasan. ''Aplikasi itu membuka ports secara default dan tanpa izin dari pengguna, yang biasanya melalui notifikasi. Hal ini membuat pengguna berada dalam bahaya peretasan.''

Salah satu cara untuk menghindari bahaya peretasan tersebut, pengguna dapat langsung melakukan uninstall aplikasi tersebut. Kendati begitu, pengguna juga diharapkan lebih waspada dan hati-hati dalam memilih sebuah aplikasi.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement