Selasa 31 Jul 2018 16:16 WIB

Tim Olimpiade KPM Borong Medali di Kontes Matematika IMCS

Indonesia juga mendapatkan 1 Grand Champions

Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi cemerlang pada ajang International Mathematics Contest Singapore (IMCS) 2018.
Foto: KPM
Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi cemerlang pada ajang International Mathematics Contest Singapore (IMCS) 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi cemerlang pada ajang International Mathematics Contest Singapore (IMCS) 2018 tanggal 27 sampai 30 Juli 2018 di Singapura. Pada IMCS 2018 ini, Tim KPM Indonesia berhasil meraih 9 medali emas, 17 medali perak, 36 medali perunggu, dan 25 merit.

Selain itu, Indonesia juga mendapatkan 1 Grand Champions atas nama Andrew Daniel Janong siswa kelas 8 dari SMPK 4 Penabur. Kompetisi ini merupakan kompetisi matematika tahunan tingkat internasional yang dilaksanakan di berbagai negara.

photo
Tim Olimpiade Matematika Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Indonesia berhasil mengukir prestasi cemerlang pada ajang International Mathematics Contest Singapore (IMCS) 2018.

Kompetisi IMCS bukan hanya sekedar kompetisi matematika, tetapi juga merupakan ajang persahabatan, pertukaran ilmu, dan juga kebudayaan. Tim KPM Indonesia pada IMCS 2018 ini mengirimkan 87 siswa.

Tim didampingi 2 orang Team Leader, dan 9 orang Deputy Leader. Semua peserta dibina oleh KPM, dibawah asuhan pelatih Olimpiade Matematika Nasional dan Internasional, Raden Ridwan Hasan Saputra.

Kompetisi IMCS kali ini diikuti oleh 1.254 peserta  yang berasal dari 15 negara. Negara-negara peserta antara lain yaitu Australia, China, Filipina, Korea Selatan, Hong Kong, India, Indonesia, Iran, Malaysia, Myanmar, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, dan Vietnam.

Salah satu peserta, Muhammad Arief Wibisono, siswa kelas 8 SMPI Al Azhar 8 Kemang Pratama Bekasi, yang kerap disapa Wibi berbagi pengalamannya pada kompetisi IMCS tahun ini. “Tahun ini adalah tahun ke-5 saya mengikuti IMCS, sejak kelas 4 SD. Soal tahun ini tidak sesulit tahun sebelumnya, tetapi tetap menantang dan memerlukan penalaran dan ketelitian yang lebih. Tahun ini aktivitasnya lebih seru, karena banyak kegiatan di malam hari yang menambah wawasan tentang hewan dan tumbuhan," kata dia.

Pada kompetisi IMCS kali ini Wibi meraih medali Emas pada kategori kelas 8. Banyak persiapan yang Wibi lakukan sebelum mengikuti kompetisi. menurut dia, berdoa dan belajar menjadi kunci keberhasilannya.

“Sebelum kompetisi, saya dapat pembinaan dari KPM. Saat pembinaan, saya dan teman-teman banyak belajar mengerjakan soal-soal, dan itu sangat membantu saya dalam persiapan lomba. Selain itu, saya juga sangat bersyukur mendapatkan dukungan, semangat, dan doa dari ummi dan abi, guru guru di sekolah dan juga teman teman," kata dia.

Ada juga Andrew Daniel Janong, peraih Grand Champion kelas 8. Dia mengaku bahagia bisa bertemu dengan kawan-kawan dari negara lain. Menurut dia, kompetisi tahun ini lebih sulit dibandingkan tahun lalu.

"Walaupun susah, saya sangat senang, karena kompetisi ini jadi lebih menantang. Selain itu, saya sempat tidak yakin dengan hasil pekerjaan saya, tetapi Puji Tuhan, saya mendapat medali emas dan Grand Champion," kata dia.

Muchammad Fachri sebagai Kepala Bagian Lomba Klinik Pendidikan MIPA yang juga merupakan salah satu Team Leader pada kompetisi IMCS kali ini bangga dan puas dengan hasil dari tim KPM pada acara IMCS tahun ini. Sebab, di ajang ini tim berhasil membawa beberapa medali dan 1 Grand Champion.

"Selain itu kompetisi ini merupakan ajang persahabatan di antara negara peserta dengan adanya beberapa kegiatan budaya," kata dia.

Fachri juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai persiapan menuju olimpiade, baik nasional dan internasional, Karena yang mengikuti kegiatan ini ada beberapa yang merupakan juara KMNR. Selain itu Fachri juga mengatakan kegiatan ini sebagai latihan siswa untuk lebih mandiri karena selama 6 hari karantina dan 4 hari lomba, jarang ditemui oleh orang tua. Sehingga siswa diharapkan setelah kegiatan ini menjadi lebih mandiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement