REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- SDIT At-Taqwa Bekasi bersinergi dengan Klinik Pendidikan MIPA (KPM), sepakat untuk mengembangkan pembelajaran Matematika Nalaria Realistik (MNR) dan Sistem Metode Seikhlasnya (SMS) dengan membuka Klub Matematika Seikhlasnya (KMS). Kerja sama ini diawali dengan acara sosialisasi kepada orang tua siswa, penandatanganan kerja sama dan serah terima sertifikat izin operasional kepada Kepala SDIT At-Taqwa Bekasi, Dr. Sidrotul Muntaha, M.Ed., pada Sabtu (19/1) lalu.
Konsep SMS dan MNR yang diusung KPM ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi lembaga pendidikan yang berkedudukan di Bekasi ini. Sebelum bekerja sama membuka KMS, pihak sekolah telah mengirimkan para gurunya untuk dilatih dan dibekali metode MNR dan SMS di kantor KPM selama 4 hari 3 malam.
“Kerja sama ini sebagai bentuk komitmen sekolah untuk terus meningkatkan kompetensi guru dan siswa, khususnya dalam bidang matematika. Semoga dengan hadirnya KMS menjadi penyemangat bagi para pelajar SDIT At-Taqwa untuk terus belajar dan berkiprah di kancah nasional dan internasional,” ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Deni Krisnanto, dalam keterangannya.
KPM dipilih sebagai mitra dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika karena kiprahnya selama ini yang telah menorehkan prestasi membanggakan dan mendukung pembelajaran akhlak bagi anak-anak. "InsyaAllah pada bulan Januari 2019, SDIT At-Taqwa sudah mulai menerapkan pola pembinaan ala KPM di sekolah,” ujar Deni Krisnanto.
Selain menjadi faktor pendukung dalam mengkaji ilmu matematika, KMS dinilai menjadi solusi bagi orangtua untuk mendapatkan pendidikan yang seimbang yang memadukan ilmu umum dan agama. Sehingga bukan hanya membekali siswa dengan prestasi saja, tetapi didukung dengan penguatan pendidikan karakter siswa.
Sementara itu, kehadiran KMS di SDIT- At Taqwa langsung mendapat sambutan positif dari salah satu orangtua siswa. “Meskipun baru pertama kali mengenal KPM, saya langsung tertarik dan mendukung hadirnya KMS di sekolah. Apalagi, dalam paparan program yang akan diikuti siswa betul-betul memberikan titik tekan pada penanaman adab dan akhlak, serta cara pengembangan cara berpikir siswa,” kata orang tua dari Hayfa Nafisa ini.