REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Klinik Pendidikan MIPA (KPM) kembali menggelar Olimpiade Matematika dan Sains Indonesia (OMSI) ke-4. OMSI merupakan kompetisi nasional yang menjaring prestasi dan bakat terbaik anak-anak Indonesia di bidang matematika dan sains.
Babak penyisihan OMSI ke-4 diikuti lebih dari 6.000 siswa dan digelar serentak pada 21 Juli 2019 di Riau, Sumatra Selatan, Aceh, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Divisi Lomba KPM, M. Fachri mengungkapkan OMSI ini merupakan kompetisi yang sangat tepat bagi para siswa kelas 4 – 5 SD sederajat yang menyukai tantangan. Sebab, tes OMSI akan menguji penguasaan kemampuan matematika dan sains siswa secara utuh.
Babak penyisihan OMSI ke-4
“Kehadiran OMSI diharapkan dapat memotivasi para siswa dalam meraih prestasi sesuai bakat dan minat mereka di bidang matematika dan sains. Para juara OMSI ke-4 berpeluang besar untuk dapat mengikuti kompetisi internasional bergengsi, International Mathematics and Science Olympiad yang akan dilaksanakan di Vietnam,” ungkap Fachri.
KPM rutin menggelar agenda OMSI untuk mewadahi minat dan bakat anak-anak Indonesia di bidang matematika dan sains. Dengan konsep biaya pendaftaran seikhlasnya, KPM berharap semua anak-anak Indonesia dapat berpartisipasi di ajang OMSI ke-4.
Gelaran OMSI ini pun disambut positif para orangtua. Salah satunya Solihati. Ia mengaku telah mengikutsertakan putrinya di ajang OMSI selama 3 kali berturut-turut. Baginya, OMSI merupakan wadah untuk melatih kemampuan matematika dan sains yang layak untuk diberikan kepada anak.
“Kalah dan menang nomor sekian, yang terpenting adalah pengalaman dalam setiap kompetisi,” ujarnya.
Sementara itu, siswa kelas 5, Mahendra, peserta yang pertama kali mencicipi event OMSI mengaku puas karena dapat bertemu jenis kompetisi baru. “Ternyata soalnya lumayan menantang dan bagus sekali,” ujar Mahendra.