REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Pasar Indonesia boleh dibilang masih menjadi pasar potensial untuk para produsen teknologi informasi dunia. Sebutlah seperti gadget hingga ponsel. Aneka produk dari berbagai produsen dunia antre untuk memasarkan produknya di negeri ini.
Melihat fenomena ini, rektor Institut Teknologi Bandung Akhmaloka mengimbau agar rakyat Indonesia jangan hanya menjadi konsumen pasif yang hanya mengikuti perkembangan teknologi informasi (TI). "Jangan cuma setiap bulan ganti-ganti 'handphone', tapi harus berpartisipasi untuk mengarahkan perkembangan teknologi itu," ujar dia saat memberikan sambutannya pada acara seminar "Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Indonesia 2012" di Aula Barat, ITB, Rabu (25/4).
Akhmaloka mengatakan Indonesia juga harus turut serta menentukan arah perkembangan TI yang semakin pesat. Apabila Indonesia hanya menjadi konsumen pasif, lanjut dia, maka akan terombang-ambing dalam perkembangan TI yang semakin maju dan akhirnya tidak bisa mengambil manfaat dari perkembangan teknologi tersebut. "Jangan sampai cuma mengonsumsi teknologi sehingga hanya dibingungkan saja," katanya.
Menurut Akhmaloka, adalah tugas perguruan tinggi untuk membangun budaya riset agar Indonesia bisa mengejar perkembangan TI yang luar biasa dan pada akhirnya mampu untuk ikut menentukan arah perkembangan teknologi tersebut. "Perkembangan teknologi itu sangat cepat, luar biasa. Jangan sampai kita tidak bisa ikut tentukan arahnya," katanya.
Setuju kan?