REPUBLIKA.CO.ID,
Media sosial situs Twitter sekali lagi menutup akun kelompok militan al-Shabab, setelah kelompok itu mengunggah pesan-pesan tentang serangan mematikan di mall di Nairobi.
Twitter pertama kali menutup akun itu setelah al-Shabab mengaku bertanggung jawab atas serangan di mall hari Sabtu, yang menewaskan lebih dari 60 orang.
Kelompok militan itu dengan cepat muncul kembali di situs itu menggunakan nama samaran, dan mengunggah pesan lagi hari Senin. Namun, pada hari yang sama Twitter menutup akun baru tersebut.
Sebelum kedua akun itu ditutup, al-Shabab telah merilis beberapa pesan yang merinci serangan di Mall Westgate tersebut.
Sejak tahun lalu, Twitter telah menutup beberapa akun milik al-Shabab, termasuk setelah para militan mengunggah foto-foto seorang tentara Prancis yang dibunuhnya dan karena mengancam presiden Somalia.