REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yahoo membantah membangun software pengintaian untuk memindai semua email yang masuk dari para pelanggan, untuk badan intelijen Amerika Serikat.
Mengutip orang yang akrab dengan masalah ini, Reuters melaporkan bahwa Yahoo memenuhi sebuah arahan pemerintah untuk memindai akun YahooMail atas permintaan Badan Keamanan Nasional atau FBI. Perangkat lunak, yang dibangun tahun lalu, memata-matai email yang masuk dari ratusan juta akun.
Yahoo menggambarkan artikel tersebut sebagai sesuatu yang menyesatkan, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu (5/10) pagi. "Kami secara sempit menafsirkan setiap permintaan pemerintah untuk data pengguna untuk meminimalkan pengungkapan. Pemindaian email yang dijelaskan dalam artikel tidak ada di sistem kami," kata dia dilansir dari Fox News, Kamis (6/10).
Dalam sebuah pernyataan awal yang singkat, dikirim pada Selasa (4/10), Yahoo menyatakan, bahwa itu adalah perusahaan yang taat hukum, sesuai dengan hukum Amerika Serikat. Laporan Reuters menyebutkan, dua mantan karyawan Yahoo yang tidak disebutkan namanya, dan orang ketiga mengetahui tentang peristiwa tersebut.