Jumat 04 May 2018 13:07 WIB

Penggunaan Internet Tiap Ramadhan Terus Meningkat

Tren yang konstan tiap Ramadhan adalah pencarian tiket kereta.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Penggunaan internet tiap tahun tercatat terus bertambah, termasuk pencarian di Google.
Foto: EPA
Penggunaan internet tiap tahun tercatat terus bertambah, termasuk pencarian di Google.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Internet sudah memberikan pengaruh agi banyak orang, termasuk untuk memperkuat ibadah di bulan Ramadhan. Setiap tahun, penggunaan internet tiap Ramadhan terus meningkat.

Menurut data internal Google, pencarian topik Ramadhan meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2017 peningkatan mencapai 33 persen dibandingkan 2016.

"Masyarakat Indonesia semakin terbiasa gunakan internet untuk bantu beraktivitas salah satunya saat Ramadhan," kata Industry Analyst Google Indonesia Ariani Dwijayanti, Kamis (3/5).

Ariani menjelaskan, puncak penggunaan internetdi Indonesia selama bulan Ramadhan terjadi pada pekan pertama dan terakhir. Setiap tahunnya fokus pencarian teratas selalu berbeda-beda, namun tetap bersinggungan tentang meningkatkan ibadah dan seputar mudik.

Seperti tahun 2015, pencarian tertinggi yang digunakan penggunaan internet berupa tiket kereta api, tutorial hijab, dan tiket pesawat. Sedangkan 2016 bergeser kepada Alquran, tiket kereta api, dan tiket pesawat, kemudian 2017 topik tiket kereta api dan Alquran masih bertahan, dan mudik.

"Tiket kereta api selalu ada. Kebiasaan orang Indonesia baca Alquran dari handphone. Berita mudik juga banyak yang mulai mencari online," kata Ariani.

Tren menunjukkan perubahan prilaku masyarakat Muslim Indonesia selama Ramadhan setiap tahunnya. Mereka makin banyak memanfaatkan internet untuk membantu kebutuhan menjelang puasa hingga Lebaran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement