Sabtu 30 Apr 2016 14:46 WIB

Kadal Juga Bisa Bermimpi

Kadal
Kadal

REPUBLIKA.CO.ID, MUNICH -- Riset di satu laboratorium Jerman yang melibatkan lima kadal yang disebut naga berjanggut Australia mengindikasikan bahwa reptilia juga bisa bermimpi.

Para ilmuwan pada Sabtu (30/4) mengatakan mereka untuk pertama kalinya mendokumentasikan pengalaman gerakan mata cepat (Rapid Eye Movement/REM) dan tahapan tidur lain yang disebut tidur gelombang lambat pada reptilia.

Sampai sekarang, hanya mamalia dan burung yang diketahui mengalami tahapan-tahapan tidur itu.

Karena tidur REM terjadi ketika orang bermimpi, temuan itu menunjukkan kemungkinan bahwa kadal-kadal juga bermimpi. Tapi apa yang diimpikan naga berjanggut?

"Jika kau memaksa saya berspekulasi dan menggunakan definisi longgar dari mimpi, saya akan berspekulasi bahwa mimpi-mimpi itu tentang kejadian-kejadian signifikan terbaru: serangga, mungkin tempat di mana serangga-serangga bagus ada, pejantan agresif di terarium sebelah, dan lain-lain," kata ahli ilmu syaraf Gilles Laurent, Direktur Max Planck Institute untuk Riset Otak di Jerman dilansir laman Reuters.

Kapan REM dan tidur gelombang lambat pertama berkembang masih menjadi misteri. Temuan tentang kesamaan tahapan tidur reptilia dengan mamalia dan burung, kelompok saudara dalam vertebrata, menunjukkan bahwa sifat tidur muncul jauh lebih awal dibanding perkiraan sebelumnya dalam evolusi umum nenek moyang tiga kelompok itu.

Pada tidur REM manusia, mata bergerak secara cepat, denyut jantung dan tekanan darah meningkat, otot tungkai jadi melemah dan mimpi berkembang. Tidur gelombang lambat, yang juga disebut tidur nyenyak, adalah periode tidur yang paling tenang, ditandai dengan gelombang otak lambat dan sedikit mimpi. Tahapan-tahapan ini dianggap penting untuk konsolidasi, penyimpanan dan penghapusan memori dan tujuan-tujuan lainnya.

Dalam penelitian sifat tidur reptilia, para peneliti menempatkan perangkat di dalam otak lima naga berjanggut, yang panjangnya bisa sampai 60 sentimeter, untuk mengukur aktivitas elektrofisiologis selama tidur.

Sementara manusia mengalami empat atau lima siklus tidur gelombang lambat panjang/REM setiap malam, kadal-kadal itu rata-rata mengalami 350 siklus sepanjang 80 detik.

Beberapa petunjuk pada tahapan-tahapan tidur itu, yang terlihat di area hippocampus dalam otak mamalia, ditemukan pada bagian otak yang lebih primitif, bukit dorsal ventricular, pada kadal.

Beberapa ilmuwan punya hipotesis REM dan tidur gelombang lambat bisa dikaitkan dengan kehangatan darah dan berevolusi secara independen pada burung dan mamalia.

Laurent mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa sifat tidur ini mungkin berubah setidaknya sepanjang usia moyang reptilia, burung dan mamalia: binatang serupa kadal yang hidup antara 300 juta dan 320 juta tahun lalu.

Hasil riset tersebut dipublikasikan di jurnal Science.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement