REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menggandeng Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melaksanakan kerja sama dalam pemanfaatan teknologi dan data penginderaan jauh.
Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin di Mataram, Jumat (29/4) mengatakan posisi pemerintah provinsi dan LAPAN begitu penting, karena melalui kerja sama itu pelaksanaan pengembangan kedirgantaraan dan penyelenggaraan keantariksaan melalui penelitian dan pengembangan teknologi penginderaan jauh dapat memberikan manfaat bagi daerah.
"Kegiatan ini tentunya akan mendukung pembangunan di NTB, karena data dan informasi geospasial sebagai pelengkap dari data dan informasi nonspasial bisa diperoleh," katanya di dampingi Kepala LAPAN Prof Dr Thomas Djamaluddin seusai penandatangan nota kesepahaman (MoU) di Kantor Gubernur NTB.
Wagub meminta kepada pimpinan SKPD yang ada di Provinsi NTB dapat mengoptimalkan momentum kerja sama dengan LAPAN tersebut untuk perencanaan dan pembangunan di NTB, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
"Melalui kerja sama dengan LAPAN ini seluruh entitas pemerintahan di provinsi NTB dapat memecahkan kesulitan dalam pemenuhan informasi geospasial," ujarnya.
Untuk itu, Amin juga berharap LAPAN dapat memberikan bimbingan teknis kepada aparatur pemerintah daerah di wilayah NTB.
Sementara Kepala LAPAN, Prof Dr Thomas Djamaluddin menyatakan pemanfaatan penginderaan jauh dapat digunakan untuk tata ruang, deteksi sumber daya alam, misalnya ketika digunakan di zona penangkapan ikan bagi aktivitas nelayan.
"Jadi nelayan tidak lagi mencari lokasi yang banyak ikannya, karena sekarang seperti di daerah Indramayu, mereka melaut untuk menangkap ikan karena sudah tahu lokasi yang banyak ikannya," ujarnya.
Sebagai lembaga nonkementerian sejak 2013, LAPAN mendapat amanat untuk menyelenggarakan kegiatan keantariksaan, pemanfaatan teknologi dan data penginderaan jauh.
Pihaknya bercita-cita membangun satelit sendiri, karena satelit saat ini sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
"Kalau satelit-satelit kita tidak terlindungi dengan baik, padahal kita sudah sangat bergantung pada teknologi satelit, maka sekian banyak aktivitas manusia akan terganggu," jelasnya.
Karena itu, pihaknya bertekad untuk membangun kemandirian teknologi satelit, dimulai dari pengembangan satelit mikro karena masih dalam jangkauan LAPAN.
Thomas berharap dari kerja sama ini kontribusi LAPAN akan semakin lebih nyata lagi dan program yang dimiliki sepenuhnya bisa dikontribusikan untuk masyarakat.
"Ini sesuai visi dari LAPAN yakni ingin membangun LAPAN sebagai pusat unggulan penerbangan dan antariksa untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri," ucapnya.