Sabtu 03 Feb 2018 16:05 WIB

10 Kerangka Manusia Ditemukan Bertautan dalam Posisi Aneh

Seluruh kerangka ini juga tersusun secara spiral.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Dwi Murdaningsih
10 kerangka manusia ditemukan saling bertautan satu sama lainnya.
Foto: INAH via live science
10 kerangka manusia ditemukan saling bertautan satu sama lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini Meksiko dibuat heboh dengan penemuan makam kuno di bawah jalanan kota. Penemuan ini membuat heboh karena di dalam makam kuno tersebut terdapat 10 kerangka manusia berumur ribuan tahun dalam posisi yang aneh.

Di dalam makam berusia 2.400 tahun itu, 10 kerangka manusia ditemukan saling bertautan satu sama lainnya. Tak hanya itu, seluruh kerangka ini juga tersusun secara spiral. National Institute of Anthropology and History (INAH) mengungkapkan bahwa penemuan makam kuno ini terjadi ketika tim arkeolog melakukan penggalian sisa-sisa peninggalan desa kuno di bawah Pontifical University, bagian selatan Kota Meksiko.

Melalui video, tim arkeologi mengabadikan momen penemuan 10 kerangka ini. Kerangka tersebut berada di dalam sebuah kuburan berbentuk lingkaran dengan diameter sepanjang dua meter atau sekitar 6,5 kaki.

Dalam kuburan berbentuk lingkaran tersebut, tim arkeolog tak hanya menemukan 10 kerangka manusia. Mereka juga menemukan beberapa barang seperti batu serta kendi dan mangkuk yang terbuat dari keramik.

Tim peneliti mengidentifikasi bahwa 10 kerangka ini terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sebagian kerangka tersebut merupakan individu berusia muda, namun ada pula bayi dan anak balita.

Tim peneliti belum mendapati penyebab kematian tiap individu yang kerangkanya ditemukan dalam makam kuno tersebut. Mereka juga belum bisa memastikan ada atau tidaknya hubungan keluarga di antara para individu ini.

Akan tetapi, tim peneliti berhasil menemukan adanya tanda-tanda modifikasi tubuh pada kerangka-kerangka tersebut. Beberapa kasus yang berhasil dikenali tim peneliti adalah dua kasus deformasi tengkorak kepala secara sengaja dan beberapa kasus mutilasi gigi.

Temuan tersebut mengindikasikan suatu praktik kuno yang melibatkan pengikatan kain pada anak yang masih mengalami pertumbuhan tengkorak dan pengasahan gigi hingga berubah bentuk. Kedua praktik kuno ini cukup umum ditemukan dalam beberapa budaya di Mesoamerica.

Meski masih menjadi misteri, tim arkeolog menilai posisi penyusunan tengkorak yang tak biasa ini berkaitan dengan ritual kuno di masa itu. Rentang usia dari individu yang dikubur juga menyiratkan bahwa penyusunan tengkorak tersebut mungkin merupakan simbolisasi dari tahapan kehidupan.

"Penyusunan ini dapat menyimbolisasikan tahap-tahap kehidupan," ungkap direktur proyek penggalian Jimena Rivera kepada Televisa seperti dilansir Livescience.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement