Senin 28 May 2018 11:30 WIB

Catat! Belajar Fisika Ternyata Aktifkan Fungsi Otak Baru

Perubahan pada otak terkait perubahan perilaku khususnya dalam upaya bernalar

Rep: Nora Azizah / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Siswa kelas 5 berdiskusi dengan guru saat praktik pelajaran fisika di SDN 14 Anggana, Desa Tani Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (30/4).  (Antara/Yudhi Mahatma)
Siswa kelas 5 berdiskusi dengan guru saat praktik pelajaran fisika di SDN 14 Anggana, Desa Tani Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (30/4). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belajar fisika ternyata tidak hanya membuat seseorang menjadi lebih pintar, tetapi juga mengaktifkan area baru pada otak. Dilansir melalui Dailymail, sebuah penelitian yang dilakukan Universitas Drexel menemukan bahwa bagian otak yang tidak terkait ilmu belajar menjadi aktif ketika seseorang mempelajari fisika.

Dalam penelitiannya, para ilmuwan menggunakan fMRI atau pencitraan resonansi magnetik fungsional dalan mengukur aliran darah di otak saat menyelesaikan soal fisika. Para peneliti memeriksa data seseorang sebelum kursus fisika dan setelahnya. Proses neurobiologis dalam pembelajaran adalah kompleks.

Profesor Eric Brew dari Drexel University, College or Arts and Science mengatakan, proses neurobiologis tidak selalu terhubung dengan apa yang dipikirkan seseorang. "Prosesnya lebih kompleks dalam mendukung pembelajaran," kata Brew.

Studi tersebut melibatkan 50 siswa sebagai relawan. Para siswa diberikan pengajaran fisika khusus modeling instruction sehingga lebih aktif dalam penalaran.

Sebelum mengambil kursus fisika para siswa menjalani tes fMRI. Setelahnya, mereka juga mengikuti tes fMRI kembali.

Saat kelas belum dimulai, hasil scan menunjukkan bagian otak yang terhubung dengan perhatian, memori kerja, dan pemecahan masalah memperlihatkan aktivitas. Setelah itu, scan menunjukkan peningkatan aktivitas di kutub frontal yang terkait pembelajaran.

Para peneliti menyimpulkan, aktivitas otak dapat dimodifikasi oleh berbagai bentuk instruksi. Perubahan pada otak mungkin terkait dengan perubahan perilaku yang lebih kompleks mengenai cara siswa bernalar.

Perubahan tersebut terjadi melalui pertanyaan-pertanyaan fisika pasca relatif terhadap pra instruksi. "Ini bisa menjadi pergeseran strategi untuk akses pengetahuan ke ilmu fisika," kata Brew.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement