REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Masih ingatkah anda pada kisah Amelia Earhart, penerbang wanita yang hilang 81 tahun silam? Penyebab raibnya Amelia saat terbang itu hingga kini masih menjadi teka-teki besar dalam sejarah Amerika Serikat. Baru-baru ini, seorang peneliti mengungkap jejak baru yang mungkin membawa tambahan informasi peristiwa tersebut.
Amelia dan seorang navigator bernama Fred Noonan mendadak lenyap ketika mereka sedang terbang untuk misi mengelilingi dunia. Ric Gillespie, yang telah menelusuri kasus tersebut selama 30 tahun menyatakan dirinya punya bukti bahwa kedua orang itu mendaratkan pesawat secara darurat di sebuah pulau kecil di Pasifik Selatan. Pulau itu berjarak 2.000 mil dari Hawaii.
Saat mendarat, Amelia sempat meminta pertolongan. Namun sepekan setelah mendarat, pesawatnya tenggelam tersapu ombak. "Setiap orang berharap ada akhir yang bahagia dalam pencarian Amelia karena ada sejumlah orang yang mendengar ia meminta tolong," ujar Gillespie dikutip dari CBS News.
Gillespie mencatat dokumentasi mengenai sinyal-sinyal yang diduga dikirim Amelia beberapa hari setelah pesawat yang dinaikinya raib. Sinyal-sinyal tersebut mendorong agar angkatan laut mengadakan misi penyelamatan.
"Butuh waktu sepekan untuk kapal bisa sampai lokasi ketika sinyal radio yang diterima mendadak hilang. Ketika sebuah pesawat terbang di atas pulau tersebut, mereka tidak melihat pesawat Amelia," papar Gillespie.
"Kini perusahaan pembuat pesawat Lockheed menyatakan apabila anda mendengar ada panggilan radio dari pesawat itu artinya pesawat tidak berada di air. Karena, radio yang basah tidak akan bisa bekerja. Pesawat Amelia masih berada di atas pulau ketika ia mengirimkan sinyal minta tolong. Jadi dia sempat selamat dan mendarat di sebuah pulau," terangnya.
Gillespie menjelaskan sinyal dari Amelia tak hanya didengar oleh angkatan laut AS. Akan tetapi sinyal juga didengar oleh puluhan orang yang kebetulan sedang memutar frekuensi radio dan menangkap transmisi Amelia. Beberapa orang yang tinggal di Florida, Iowa, dan Texas mengaku sempat mendengar suara Amelia.
Seorang wanita di Kanada bahkan melaporkan ia mendengar suara yang berbunyi 'kami ada di atas air, kami tidak dapat bertahan lebih lama lagi'. The International Group of Historic Aircraft Recovery, organisasi yang menaungi Gillespie, juga menemukan bukti forensik yakni tulang belulang pada 1940 di sebuah pulau. Berdasarkan analisa forensik oleh ahli dari University of Tennessee, tulang tersebut 99 persen identik dengan Amelia.
Menurut Gillespie, laporan panggilan darurat dari radio menguatkan asumsi bahwa Amelia dan navigatornya mencoba bertahan hidup di tengah laut Pasifik. "Kasus ini sudah ditutup," kata Gillespie.