Kamis 21 Feb 2019 11:20 WIB

Mengenal Hippocamp, Bulan Ke-14 Neptunus Paling Mungil

Hippocamp diperkirakan terbentuk dari puing-puing Proteus yang berhamburan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ani Nursalikah
Planet Neptunus
Foto: Astrology.co.au
Planet Neptunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan dari Search for Extra-Terrestrial Intelligence (SETI) Institute, Mark Showalter, memberi nama bulan ke-14 Neptunus yang berhasil dilacak beberapa waktu lalu oleh timnya. Bulan yang kecil dan redup itu dinamai Hippocamp yang diambil dari nama makhluk laut mitologi Yunani.

Showalter mengaku tidak sulit ketika harus memberikan nama kepada bulan baru yang lebarnya hanya 21 mil tersebut. Hal yang sulit adalah mendeteksi bulan tersebut. Ukuran bulan cukup kecil dan masuk dalam bagian tersempit dari Selat Inggris.

"Bulan ini sangat kecil dan sulit terdeteksi," kata Showalter saat menggambarkan bulan tersebut di Jurnal Nature, seperti dilansir di National Geographic, Kamis (21/2).

Untuk menemukan bulan ini, Showalter membutuhkan waktu yang lama. Dia melacak gerakan titik putih yang tampak lagi pada 150 lebih foto arsip Neptunus yang diambil Teleskop Antariksa Hubble milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dari 2004 hingga 2009.

Showalter mengaku pada mulanya tidak berniat berburu bulan baru dalam sistem Neptunian. Dia bersama rekan-rekannya ingin meneliti dengan baik bingkai cincin aneh yang melengkung di sekitar planet Neptunus.

Hingga akhirnya dia menemukan objek kecil dan redup di sekitar bulan di Neptunus yang selama ini dikenal seperti bulan Proteus, Thalassa, Galatea, Despina, Larissa dan Naiad.

"Objek kecil dan redup itu setelah diteliti berperilaku seperti bulan. Dan setelah diteliti lebih lanjut memang iya," kata dia.

Showalter dan rekan-rekannya masih berbeda pendapat mengenai asal-usul bulan Hippocamp tersebut. Namun karena jarak Hippocamp dengan Proteus, bulan terbesar Neptunus begitu dekat, dia memperkirakan Hippocamp terbentuk dari puing-puing Proteus yang berhamburan saat dihantam Komet.

"Banyak bulan baru dalam Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus yang mungkin telah terpecah beberapa kali dalam sejarah mereka," jelas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement