REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa AS (NASA) merilis gambar terbaru Nebula Tarantula dari data Spitzer, beberapa hari sebelum teleskop Spitzer Space Telescope pensiun. Gambar Spitzer beresolusi tinggi ini menggabungkan beberapa pengamatan baru nebula dari Februari hingga September 2019.
Dilansir di laman International Business Times, Selasa (28/1), gambar Spitzer itu menunjukkan nebula yang ditemukan dalam panjang gelombang cahaya inframerah yang berjumlah dua buah.
Secara khusus, warna merah di pusat nebula menunjukkan keberadaan gas panas yang memancarkan cahaya inframerah pada panjang gelombang 4,5 mikrometer. Sedangkan daerah biru adalah debu yang terdiri dari hidrokarbon aromatik poliklik (PAH), yang merupakan molekul yang juga dapat ditemukan di abu di Bumi.
Sementara, daerah yang berwarna putih adalah yang memancarkan kedua panjang gelombang. Menariknya, Tarantula Nebula adalah salah satu target pertama Spitzer ketika diluncurkan pada 2003.
Jadi, perilisan gambar Spitzer nebula ini pun dirasa pantas dan cukup pedih, sebagai perpisahan dari teleskop itu. Teleskop Spitzer akhirnya pensiun pada 30 Januari.
"Saya pikir kami memilih Tarantula Nebula sebagai salah satu target pertama kami karena kami tahu itu akan menunjukkan luasnya kemampuan Spitzer," kata ilmuwan proyek Spitzer Michael Werner.
Dia melanjutkan, wilayah itu memiliki banyak struktur debu yang menarik dan banyak pembentukan bintang yang terjadi. Keduanya adalah area di mana observatorium inframerah dapat melihat banyak hal yang tidak dapat Anda lihat di panjang gelombang lain.
Sementara, Tarantula Nebula (NGC 2070) terletak di Awan Magellan Besar, yang merupakan galaksi kerdil yang terikat secara gravitasi ke Bima Sakti. Ini adalah rumah dari wilayah starburst R136 di mana bintang-bintang terbentuk dekat satu sama lain dan pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada sisa galaksi.
Nebula Tarantula juga merupakan tempat orang dapat menemukan 1987A. Untuk diketahui, 1987A adalah bintang yang meledak menjadi supernova dengan kekuatan ratusan juta matahari selama berbulan-bulan.
Nebula Tarantula pertama kali dikatalogkan sebagai bintang bernama 30 Doradus. Baru pada 1751 Nicholas Louis de Lacaille akhirnya mengkategorikan NGC 2070 sebagai nebula. Nama lain untuk itu adalah "Great Looped Nebula" dan "True Lovers’ Knot "oleh Mark R. Chartrand serta" Looped Nebula " oleh John Herschel.