Jumat 31 Jan 2020 12:01 WIB

Dari Dekat, Matahari Tampak Seperti Plasma yang Mendidih

Ilmuwan berhasil mengambil gambar pertama matahari yang dilihat dari dekat.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Teleskop surya terbaru, Daniel K. Inouye yang berada di dekat puncak Gunung Haleaka di Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS) merilis gambar pertama matahari.
Foto: nsf
Teleskop surya terbaru, Daniel K. Inouye yang berada di dekat puncak Gunung Haleaka di Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS) merilis gambar pertama matahari.

REPUBLIKA.CO.ID, HAWAII — Teleskop surya terbaru, Daniel K. Inouye yang berada di dekat puncak Gunung Haleaka di Maui, Hawaii, Amerika Serikat (AS) merilis gambar pertama matahari. Gambar itu memiliki resolusi tinggi dari permukaan matahari.

Sebuah gambar yang dirilis pada 29 Januari lalu menunjukkan struktur seperti sel berkeliaran di permukaan matahari. Sel-sel ini disebut butiran dan disebabkan oleh arus konvektif plasma di matahari.

Baca Juga

Namun, gambar-gambar ini tidak seperti yang pernah dilihat sebelumnya. Masing-masing berukuran Texas, yang menurut ilmuwan sebagai hasil dari panas yang dibawa dari dalam matahari ke luar permukaan, seolah kita dapat melihat matahari mendidih.

Kejelasan gambar ini didapatkan dengan cermin 4 meter (13 kaki) teleskop, yang merupakan yang terbesar di dunia untuk teleskop surya. National Science Foundation (NSF) AS membangun Teleskop Surya Inouye, yang memiliki lebih dari dua kali resolusi dan dua kali lipat kemampuan untuk melihat dengan jelas  dari observatorium surya terbaik berikutnya.

Konstruksi teleskop dimulai pada Januari 2013 dan cermin utama dikirim ke situs tersebut pada Agustus 2017. Teleskop yang lengkap saat ini menyediakan gambar pertama matahari. Gambar menunjukkan  pola plasma 'mendidih' turbulen yang menutupi seluruh matahari.

Sementara, struktur seperti sel, masing-masing seukuran Texas  adalah ciri khas gerakan keras yang mengangkut panas dari bagian dalam matahari ke permukaannya. Plasma matahari panas itu naik di pusat terang sel, mendingin, lalu tenggelam di bawah permukaan dalam jalur gelap dalam proses yang dikenal sebagai konveksi.

Gerakan plasma matahari terus-menerus memutar dan mengacaukan medan magnet di matahari. Medan magnet yang bengkok, dapat menyebabkan badai matahari dan mempengaruhi sistem di Bumi. Erupsi magnetik pada matahari dapat memengaruhi perjalanan udara, mengganggu komunikasi satelit, menjatuhkan jaringan listrik, dan menonaktifkan teknologi seperti GPS.

“Ini semua tentang medan magnet. Untuk mengungkap misteri terbesar matahari, tidak hanya harus dapat melihat dengan jelas struktur-struktur kecil ini dari 150 juta kilometer jauhnya, tetapi dengan sangat tepat mengukur kekuatan dan arah medan magnetnya di dekat permukaan, serta melacak medan ketika meluas hingga atmoster luar matahari,” ujar Thomas Rimmele, direktur Inouye Solar Telescope, dilansir Earth Sky, Jumat (31/1).

NFS mengatakan menyelesaikan fitur magnetik kecil ini adalah pusat dari apa yang membuat Teleskop Surya Inouye unik. Teleskop dapat mengukur dan mengkarakterisasi medan magnet matahari secara lebih rinci daripada yang pernah dilihat sebelumnya dan menentukan penyebab aktivitas matahari yang berpotensi bahaya. Kesimpulan akhir adalah Teleskop Surya Daniel K. Inouye mampu menghasilkan gambar dengan resolusi tertinggi dari permukaan matahari yang belum pernah tertangkap.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement