REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini menemukan kawah di Mars. Kawah besar tersebut tercetak setelah berbenturan dengan sebuah meteor sekitar Februari hingga Juli 2005 lalu.
Kawah besar itu terjadi di bukit Marineris. Dalam sebuah foto yang diapatkan NASA berdasarkan High Resolution Imaging Experiment (HiRISE) menunjukkan adanya warna biru yang mengindikasikan batuan balistik.
Analisis NASA menyatakan hal tersebut terbentuk akibat pendinginan lava dalam waktu cepat. Hal itu kemudian menyebar di seluruh permukan kawah atau yang dikenal dengan istilah ejecta blanket.
HiRISE ditempatkan dalam sebuah orbit dalam misi pengintaian Mars. Temuan HiRISE diperkuat dengan dengan foto dari sebuah pesawat luar angkasa yang terbang 260,1 kilometer di atas permukaan.
NASA mengatakan, saat meteor itu menghantam permukaan planet maka persitiwa itu akan membentuk kawah dan ejecta blanket. Dalam sebuah foto, NASA juga memperlihatkan bagaiaman benturan meteor itu berdampak pada aera sekitar.
Serangan meteorit itu juga menghilangkan material permukaan yang lepas dan mengekspos lapisan yang lebih dalam. Hal itu memungkinkan para ilmuwan untuk melihat sekilas planet di bawah lapisan debu dan mempelajari permukaannya.
Berdasarkan analisis NASA, mengacu pada rangkaian gambar bibir kawah tersebut semakin lama akan semakin hancur. Seiring dengan waktu semua kawah itu pada akhirnya juga terkikis.