Rabu 15 May 2013 20:44 WIB

Indonesia Kembangkan Energi Angin

Red: Yudha Manggala P Putra
 Kincir angin berkapasitas 5 kilowatt yang dipakai sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Kincir angin berkapasitas 5 kilowatt yang dipakai sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid di Pantai Baru, Srandakan, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Balai Besar Teknologi Energi (BP2TE) BPPT dan United Nations Development Programme (UNDP) tengah mengembangkan potensi angin sebagai energi potensial melalui proyek Wind Hybrid Power Generation (WHyPgen) Market Development Initiatives.

Penanggung jawab nasional proyek WHyPgen Soeripno Martosaputro, di LAPAN, Rumpin, Tanggerang Selatan, Rabu mengatakan, proyek pengembangan energi angin sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Baru tersebut lewat hibah dari Global Environment Facility (GEF).

Dia menambahkan, total anggaran sekitar 2,3 juta dolar AS dan bisa menghasilkan sekitar 18,8 GWh atau Giga Watt hour atau sama dengan 400 ribu megawatt per hari.

"Hingga 2030, peranan Bahan Bakar Minyak (BBM) masih cukup besar. Sebanyak 36 persen kebutuhan energi final nasional bergantung pada BBM yang sayangnya, semakin menipis. Kondisi tersebut mendorong pemerintah untuk sungguh-sungguh mengembangkan energi dari sumber energi baru dan terbarukan sebagai energi alternatif yang lebih ramah lingkungan," katanya.