REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana memanggil empat operator CDMA pada awal Januari 2014. Pemanggilan itu untuk membahas masalah terkait layanan berbasis teknologi CDMA dan solusi untuk mengatasinya.
"Kami akan memanggil mereka di awal tahun (2014). Untuk memberi arahan kepada mereka," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring di Jakarta, Jumat (28/12).
Tifatul mengakui perkembangan bisnis layanan berbasis teknologi CDMA pada 2013 sudah tidak sehat dan kurang menggembirakan. Sempitnya lebar pita yang dimiliki tiap operator dan bersatunya teknologi generasi lanjut/4G ke dalam standar 3GPP (LTE) menjadi salah satu penyebabnya.
Oleh karenanya, ia menginstruksikan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) untuk mendalami dan mencari solusi upaya menyehatkan industri di pita frekuensi ini.
Kemenkominfo pun kata dia sudah memikirkan beberapa solusi alternatif. "Di antaranya merger, refarming (penataan kembali) juga bisa kepada frekuensi lain, perubahan ke teknologi LTE," kata Tifatul.
Tifatul menegaskan, gejala kurang sehatnya bisnis layanan CDMA memang bukan terjadi di Indonesia saja, tapi di seluruh dunia. Apalagi seluruh negara saat ini sudah ramai-ramai bergegas mengalihkan teknologinya ke LTE.
"Menurut saya orang pasti akan (otomatis) mengambil teknologi paling muktahir. Kami akan carikan jalan untuk mereka (CDMA). Paling tidak, mereka bisa melakukan refarming ke teknologi LTE," kata Tifatul.