Selasa 08 Apr 2014 17:47 WIB

Titus Pekei 'Perkenalkan' Budaya Noken di Sekolah

Red: Yeyen Rostiyani
Dua wanita sedang memilih tas noken, kerajinan tangan khas Papua. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Anang Budiono
Dua wanita sedang memilih tas noken, kerajinan tangan khas Papua. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Ilmu tentang noken, tas buatan tangan khas Papua, diperkenalkan kembali di sekolah di Papua. Misi ini dilakukan penggagas noken , Titus Pekei, yang 2012 lalu berhasil membuat noken diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

Pelajaran tentang noken ini diberikan di Sekolah Menengah Atas Taruna Bakti (SMA TB) Wamena, Papua. Menurut Titus dalam keterangan tertulisnya, puluhan siswa siswi di ternyata belum mengetahui bahwa niken sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO. 

"Tampak mereka terkejut campur gembira bahwa di Papua juga memiliki warisan budaya yang bisa sejajar dengan warisan budaya dari pulau, benua lain," kata Titus, pekan lalu.

Menurt Titus, noken terbagi dua jenis berdasakan pengerjaannya, yaitu rajutan dan anyaman, lalu dikembangkanpula noken imitasi yang disulam. Budaya noken sendiri sudah lahir sejak berabad-abad di Papua. 

Titus mendesak pemerintah agar memasukan noken sebagai muatan lokal dalam kurimukum sekolah di Papua. Noke, katanya, semestinya diajarkan sejak di PAUD, SD, SMP, hingga SMA dan SMK. Pengajaran noken diyakini Titus akan dapat dikembangkan menjadi ajakan untuk menggali kearifan lokal yang dimiliki manusia Papua, 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement