Senin 28 Apr 2014 23:23 WIB

Spiderman 'Bunuh' Film Indonesia

Rep: Mohammad Akbar/ Red: A.Syalaby Ichsan
Film nasional, tak jauh dari komedi, klenik dan esek-esek.
Foto: ceritamu.com
Film nasional, tak jauh dari komedi, klenik dan esek-esek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mulai Rabu, tanggal 30 April film Spider-Man 2; Rise of Electro akan beredar secara serentak di Indonesia. Konsekuensinya, film Indonesia yang akan beredar di tanggal yang sama, yaitu film berjudul Guardian, bersiap akan tergilas dalam peredarannya.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI) menyikapi peredaran film Indonesia yang dalam seminggu besok hanya menyisakan satu judul.

Implikasinya,  dalam tiga Minggu ini, biasanya tiga film nasional beredar. Karena menyisakan satu judul saja, slot yang tersisa otomatis terkondisikan akan diberikan kepada film Spider -Man 2 yang notabene film tersebut diimpor sendiri oleh jaringan bioskop 21.

Padahal sudah tiga minggu, tiga film nasional yang telah beredar hasilnya tidak memuaskan. "Sebentar lagi hanya satu film Indonesia akan beredar, dan akan dibentrokkan dengan film Spider-Man 2, dan akan terjadi 'pembunuhan'' atas film Indonesia," ujar Firman di kantor PPFI, Jakarta, Senin (28/4).

Pembunuhan atas film Indonesia leluasa terjadi, imbuh dia, karena ketiadaan tata edar perfilman yang berlaku di Indonesia. Sehingga menimbulkan pertanyaan besar,"Adakah mereka yang bertanggung jawab atas perfilman Indonesia melihat 'pembunuhan" atas film Indonesia ini," katanya retoris.

Dia berani memastikan karena ketiadaan tata edar yang sehat perfilman di Indonesia, film Spider-Man 2 dipastikan akan dimainkan di lebih dari 400 layar -- hingga 700 layar. "Adakah BPI (Badan Perfilman Indonesia) dan atau Kementrian Parekraf peduli pada fenomena yang berbahaya  ini," katanya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement