Rabu 20 Aug 2014 15:18 WIB

Madiun Anggarkan Rp 150 Juta untuk Tutup Lokalisasi Gude

Red: Nidia Zuraya
 Lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude yang berada di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur
Foto: lensaindonesia.com
Lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude yang berada di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID,  MADIUN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun, Jawa Timur, menganggarkan dana sebesar Rp 150 juta untuk penutupan Lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude yang berada di Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan. Asisten Pemerintahan Kabupaten Madiun Anang Sulistyono, Rabu (20/8), mengatakan, anggaran tersebut berasal dari APBD Kabupaten Madiun dan bantuan Provinsi Jawa Timur.

Dana tersebut diperuntukkan sebagai pesangon bagi para wanita pekerja seks (WPS), mucikari, dan warga sekitar yang berjualan di kawasan Gude. Mereka akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. "Penutupan lokalisasi tersebut sesuai dengan instruksi Pemprov Jatim. Saat ini, Pemkab Madiun sedang mempersiapkan semuanya untuk penutupan lokalisasi tersebut," ujar Anang kepada wartawan.

Menurut dia, rencana penutupan Lokalisasi Gude akan dilaksanakan pada November 2014 mendatang. Masing-masing WPS, mucikari, dan warga yang berjualan di kawasan sekitar akan menerima pesangon sebesar Rp6 juta.

Saat ini Pemkab Madiun telah membentuk tim pemulangan para penghuni Lokalisasi Gude yang diketuai oleh Sekretaris Daerah (Sekda) setempat, Soekardi. Tim tersebut merupakan representasi dari satuan kerja (satker) yang memiliki keterkaitan dengan Gude.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Madiun, Suyadi mengatakan akan segera melakukan sosialisasi tentang rencana penutupan Lokalisasi Gude dan pemulangan para penghuninya. "Memang belum kami sosialisasikan. Tapi sesegera mungkin akan kami beritahukan," ucap Suyadi yang juga merupakan anggota tim pemulangan.

Sesuai data yang ada, lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude dihuni oleh sekitar 80 orang WPS. Mereka tidak hanya berasal dari Kabupaten Madiun, tapi juga dari luar kota seperti Nganjuk, Surabaya, Solo, dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement