Ahad 22 Nov 2015 20:34 WIB

Popularitas Pasangan BeDa di Medsos Kian Meroket

Red: Heri Ruslan
Pilkada Serentak (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Pilkada Serentak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Popularitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Benny Mamoto dan David Bobihoe  (BeDa) di media sosial kian meroket setelah acara debat kandidat yang digelar Sutan Raja BallRoom, Sabtu (21/11).

Acara debat kandidat tersebut diikuti tiga pasang calon gubernur dan wakil gubernur Sulut, yakni Olly Dondokambey-Steven Kandouw,  Maya Rumantir-Glenny Kairupan, dan Benny Mamoto dan David Bobihoe.  Dalam acara debat itu, pasangan BeDa mendapat apresiasi dari para pendukungnya.

Berdasarkan keterangan pers yang diterima ROL, pada Ahad (22/11) hingga pukul 12.27, pasangan BeDa mampu melampui jumlah fans di semua platform media sosial pasangan calon. Usai debat kandidat laman Facebook BeDa 51,2% melampui engagement Olly yang hanya 11.5 %. Selain itu, total pagelike pasangan BeDa juga mampu melampaui capaian yang diraih pasangan cagub dan cawagub lainnya.

Dalam acara debat kandidat, pasangan BeDa menjelaskan soal konsep pembangunan di wilayah perbatasan. “Tahun 2010 kami melakukan agenda besar melibatkan 1.500 orang termasuk akademisi mengunjungi daerah perbatasan sampai ke Pulau Miangas. Kami melakukan penguatan bagi warga disana. Kami melihat langsung realitas kehidupan masyarakat kepulauan," papar Benny Mamoto.

Benny menambahkan, membangun daerah perbatasan harus dengan tindakan nyata, menyediakan semua kebutuhan dengan harga normal.  Menurut dia,masyarakat daerah perbatasan harus mampu bersaing di era pasar bebas. Dalam konteks kesejahteraan, Benny menjelaskan, pemimpin harus melayani, menghadirkan BBM dengan harga sesuai, mengangkat potensi daerah, perkebunan seperti pala dan lain-lain.

“Pemerintah ke depan harus menjamin pasar dan kestabilan harga. Akses informasi, akses pendidikan, bebas buta aksara. Kita harus kuat menghadapi pasar bebas ASEAN, MEA,” tegasnya.

Sementara itu, David Bobihoe menjelaskan konsep pengembangan kawasan ekonomi khusus. Menurut dia, menciptakan sebuah pemerintahan yang bersih dan efektif harus dari kedalaman hati selain jam terbang keterlibatan dan pemahaman dalam dunia birokrasi juga sangat penting. “Seringkali kemacetan sebuah program kerja daerah karena ada persoalan birokrasi, dan itu perlu pemimpin berpengalaman yang mengerjakannya" tegas David.

Benny berharap pemilihan Gubernur Sulut harus berjalan dengan cara yang berintegritas. “Pilihan kita pasti berbeda dan itu biasa. Namun, jangan terjebak dengan politik uang karena itu berseberangan dengan firman-firman Tuhan. Politik uang juga berseberangan dengan revolusi mental," tutur Benny. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement