REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengoperasian bus Transjakrta ke kota satelit DKI Jakarta siap dioperasikan tahun depan. Rencana ini dilakukan bersamaan dengan hibah 1000 unit bus yang diberikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ke DKI dan daerah lainnya.

"Kalau kita sih siap-siap saja asalkan pemerintah daerah menyediakan infrastrukturnya," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansah kepada Republika.co.id, Jumat (4/12) di Jakarta.

Andri mengatakan, sejauh ini DKI Jakarta telah memiliki kesiapan baik dari segi infrastruktur ataupun jumlah unit bus yang akan dipakai. Sistem operasi tersebut juga meliputi Public Service Obligation (PSO) yang menghitung tarif perkilometer.

Andri melanjutkan, untuk operasionalisasi armada bus transjakarta hingga ke kota satelit -- termasuk Bekasi -- harus segera dilakukan, meski kesiapan infrastruktur daerah terbilang minim. Namun, kata Andri, hal itu dilakukan mengingat kepentingan warga masing-masing daerah.

"Bisa saja dioperasikan (di luar DKI) tapi nggak akan sesempurna di jalur DKI, tapi kalau terus menunggu kapan mau dilaksanakan?" katanya.

Pengoperasian bus transjakarta di luar daerah itu, kata Andri, bisa saja tidak menggunakan jalur khusus namun menggunakn jalur biasa atau jalur umum kendaraan. Dengan kondisi seperti itu pun, ungkap Andri, transjakarta tetap akan melayani penumpang.

Andri Yansah mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI siap melayani rute manapun sesuai permintaan masing-masing kepala daerah. Asalkan, katanya, pemerintah daerah konsekuen sola penyiapan infrastrukturnya.

"Bisa saja kita siapkan bus dan operasioalnya, penumpang kita angkut, tapi infrastrukturnya siapin," kata Andri.