Rabu 06 Apr 2016 18:10 WIB

Rumah Baca Buya Hamka Ramai Didatangi Wisatawan

Red: Yudha Manggala P Putra
Stan Republika Penerbit di ajang Islamic Book Fair (IBF) 2016 antara lain menampilkan empat buku Serial Mutiara Falsafah karya Prof Dr Buya HAMKA. IBF ke-15 tahun 2016 digelar di Istora Senayan Jakarta sejak 26 Februari 2016 dan akan berakhir Ahad (6/3).
Foto: Irwan Kelana/Republika
Stan Republika Penerbit di ajang Islamic Book Fair (IBF) 2016 antara lain menampilkan empat buku Serial Mutiara Falsafah karya Prof Dr Buya HAMKA. IBF ke-15 tahun 2016 digelar di Istora Senayan Jakarta sejak 26 Februari 2016 dan akan berakhir Ahad (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK BASUNG -- Rumah Baca Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Agam, Hadi Suryadi di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan pada Januari 2016 jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 175 orang, Februari (219) orang, dan Maret (173). "Ini berdasarkan laporan dari petugas Rumah Baca Buya Hamka. Rumah baca ini beroperasi dari pukul 08.00 WIB sampai 16.00 WIB," katanya.

Pengunjung ke rumah baca ini berasal dari Agam, Bukittinggi, Padang, Jakarta, Bandung, Medan, dan Malaysia. Sementara buku yang ada di Rumah Baca Buya Hamka merupakan buku hasil karangan Buya Hamka dengan jumlah sebanyak 91 judul dan satu judul terdiri atas enam eksemplar.

Untuk itu, buku tersebut tidak bisa dipinjam atau dibawa pulang. Pengunjuk hanya diperbolehkan untuk membaca buku tersebut di lokasi itu. "Bagi pengunjung yang ingin mendapatkan buku tersebut, mereka bisa memfotokopi," tegasnya.

Dengan adanya rumah baca tersebut, wisatawan bisa menggali kembali sosok Buya Hamka dari buku karangan Buya Hamka yang tersedia di rumah baca tersebut.

Ia menambahkan, rumah baca ini dibangun pada 2014 di samping Museum Buya Hamka di Jorong Batu Panjang, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya.

Rumah baca ini diresmikan Bupati Agam pada awal 2015. Namun rumah baca tersebut beroperasi pada 2016 akibat petugas yang menjaga rumah baca tersebut belum ada.

Keberadaan rumah baca ini dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung saat mengunjungi Museum Buya Hamka untuk mengenali tokoh nasional dari Agam ini. "Dengan cara ini saya berharap target kunjungan 500 ribu akan tercapai pada 2016," katanya.

Salah seorang pengujung, Fajar Andika berharap kepada pemerintah setempat untuk menambah koleksi buku Buya Hamka yang lain di rumah baca tersebut, karena masih banyak karangannya. "Ini harus diwujudkan sehingga rumah baca tersebut memiliki seluruh buku dan novel karangan dari Buya Hamka," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement