Rabu 28 Sep 2016 08:34 WIB

Masyarakat Jayawijaya Siap Panen Padi Inpari Dataran Tinggi

Red: Dwi Murdaningsih
Padi varietas inpari yang ditanam di dataran tinggi Jayawijaya.
Foto: Balitbangtan
Padi varietas inpari yang ditanam di dataran tinggi Jayawijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAWIJAYA -- Petani Wawena, Jayawijaya siap memanen padi hasil inovasi Balitbang Kementerian Pertanian. Padi yang akan dipanen merupakan jenis varietas Inpari 26, 27 dan 28. Varietas ini merupakan jenis padi yang dapat tumbuh di ekosistem sawah dataran tinggi sampai ketinggian 900-1100 mdpl.

Memiliki rasa nasi pulen, varietas ini memiliki potensi hasil 7,6-7,9 t/ha GKG (untuk jenis Inpari 26 dan 27) dan 9,5 t/ha GKG (untuk jenis Inpari 28 Kerinci)

Padi dataran tinggi di Kab Wawena, Distrik Hubikosi di kampung Hubikosi dan Kosilapok, Provinsi Papua ini merupakan areal luas tambah tanam (LTT) padi selain dari 5 Kabupaten target Upsus Pajale 2016 yakni Merauke, Nabire, Jayapura, Timika dan Waropen. Ketinggian tempat ini mencapai 1600 m dpl dan Varietas Inpari 26, 27, 28 Kerinci cukup adaptif utk ketinggian tempat sampai dengan 1100 m dpl tumbuh baik.

Sebelumnya, masyarakat di Wawena, Jayawijaya biasanya menanam padi varietas lokal Toraja. Balitbang Kementan melakukan introduksi atau penyebaran jenis varietas Inparo 26,27 dan 28 ini untuk meningkatkan produksi. Selain itu, juga dalam upaya merakit teknologi budidaya tepat guna spesifik lokasi di Jayawijaya.

Salah satu kearifan lokal masyarakat setempat adalah budidaya tanpa menggunakan pupuk anorganik (kimia) dan pestisida kimia. Budidaya tanpa pupuk kimia ini juga disebabkan lantaran adanya pelarangan dari pemda setempat terhadap masuknya pestisida dan pupuk kimia ke Kabupaten Jayawijaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement