Ahad 11 Nov 2018 21:41 WIB

Tentangan Mengenalkan Silat ke Generasi Z

Silat harus dilestarikan.

Red: Agung Sasongko
Para tuo silek (guru silat) berkumpul di Pagaruyung, Sumatra Barat dalam acara 'Maestro Silek Minang', Ahad (11/11).
Foto: Republika/Sapto Andika Candra
Para tuo silek (guru silat) berkumpul di Pagaruyung, Sumatra Barat dalam acara 'Maestro Silek Minang', Ahad (11/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TANAH DATAR -- Nyaris sama dengan yang terjadi di Indonesia, pengenalan silat kepada anak-anak muda menjadi tantangan pengembangan silat di Negeri Jiran. Pesilat Malaysia mengaku harus berpikir keras untuk menarik kaum muda, alias 'Generasi Z', agar mau mempelajari gerakan-gerakan silat. 

Seorang pegiat silat di Malaysia, Azman bin Daud, mengaku punya cara tersendiri untuk menarik anak-anak muda agar mau ikut belajar silat. Pesilat yang juga sering dipanggil Pakman Kampar itu menyebutkan bahwa untuk menarik anak muda, maka dirinya juga harus paham apa yang sedang 'tren' di kalangan anak muda. Contohnya, penggunaan busana khas Minang dan Melayu dalam setiap penampilan silat di sana. 

 

"Di bidang tradisi, kami coba kembangkan pelajaran silat ini untuk menekankan sejarah Melayu dulu. Dari segi bentuk penampilan pakai busana Melayu. Dengan bergaya ini, anak-anak muda lebih tertarik," ujar Pakman Kampar usai menghadiri Maestro Talk Silek Minang di Pagaruyung, Ahad (11/11).

 

Baca: Tetua Silat Kumpul, Bahas Apa?

 

Selain menarik minat anak muda dari segi penggunaan busana adat, Pakman juga tidak menarik biaya bagi peserta baru yang ingin bergabung dengan perguruan silat yang dibinanya. Dengan cara ini, lanjutnya, semakin banyak masyarakat Malaysia yang tertarik untuk ikut mempelajari silat. 

 

Di Malaysia, imbuh Pakman, seni pencak silat juga berkembang pesat di seluruh negara bagian. Hal ini menyusul banyaknya warga Malaysia keturunan berbagai suku di Indonesia, terutama Jawa, Sunda, dan Minang. Banyaknya warga keturunan Nusantara membuat seni silat terus dilestarikan. 

 

"Tapi semakin ke sini, kami harus ikuti perkembangan zaman. Terpenting adalah silat ini bisa terus lestari," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement