Senin 24 Dec 2018 16:34 WIB

Presiden Korsel Ucapkan Belasungkawa Bagi Korban Tsunami

Presiden Moon Jae-in berharap masyarakat Indonesia bisa bangkit dari kesedihan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban bencana tsunami di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018).
Foto: Antara/Ardiansyah
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban bencana tsunami di Desa Way Muli, Kalianda, Lampung Selatan, Lampung, Senin (24/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menyampaikan ucapan belasungkawa bagi para korban tsunami di Selat Sunda. Surat tertanggal 24 Desember 2018 berisi ucapan belasungkawa itu ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, melalui Kementerian Luar Negeri RI.

"Saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas terjadinya bencana alam tsunami di Selat Sunda yang mengakibatkan banyaknya korban meninggal dunia pada 22 Desember," tulis Presiden Moon dalam keterangan tertulis dari Kedutaan Besar Korea Selatan, Senin (24/12). 

Baca Juga

Atas nama seluruh masyarakat dan pemerintah Korea Selatan, Presiden Moon turut merasakan duka mendalam dan kepiluan masyarakat Indonesia, khususnya keluarga yang mengalami musibah tersebut. "Semoga masyarakat Indonesia dapat segera mengatasi situasi saat ini dan bangkit kembali dari kesedihan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo," tulis Presiden Moon.

Selain Korea Selatan, ucapan duka cita juga disampaikan oleh Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Robert Palladino. Dalam keterangan tertulisnya Robert menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas korban jiwa serta kerusakan yang ditimbulkan oleh tsunami yang melanda bagian barat Jawa dan bagian selatan Sumatera.

"Kami terus memantau situasi dari dekat dan berkomunikasi secara intens dengan pemerintah Indonesia. Segenap pikiran serta doa kami bersama mereka yang tertimpa bencana alam di Indonesia," ujar Robert. Ia juga menyebutkan hingga kini berdasarkan data tidak ada warga negara AS yang terkena dampak langsung, namun negaranya siap memberikan bantuan yang dibutuhkan.

Tsunami pada Sabtu (22/12) malam telah mengakibatkan sedikitnya 281 meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka dan 57 orang hilang; serta mengakibatkan kerusakan 611 rumah, 69 hotel-vila, 60 warung-toko, dan 420 perahu-kapal di Pandeglang, Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Senin pagi. BNPB memperkirakan jumlah korban dan kerusakan masih dapat bertambah mengingat pendataan masih terus dilakukan oleh petugas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement