Kamis 10 Jan 2019 10:09 WIB

JPM Tanah Abang Masih Diuji Coba

Masih ada beberapa hal yang perlu ditambah dan dibenahi.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Pedagang merapikan barang dagangan di kios barunya di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybridge, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang merapikan barang dagangan di kios barunya di Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) atau Skybridge, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang atau skybridge masih dievaluasi. Menurut dia, masih ada beberapa hal yang perlu ditambah dan dibenahi.

Irwandi mengatakan, orang-orang masih melewati Jalan Jatibaru Raya yang berada tepat di bawah JPM untuk sampai ke Stasiun Tanah Abang. Padahal, ia menjelaskan JPM dibuat agar jalan raya bebas dari lalu lalang orang dan hanya dilalui kendaraan.

"Sebenarnya Tanah Abang ini bukan penataan PKL tetapi penataan moda transportasi," ujar Irwandi di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (9/1).

(Baca: Satpol PP Tingkatkan Penjagaan Kawasan Tanah Abang)

Untuk itu, pihaknya akan membuat pagar dengan tinggi sekira satu meter di Jalan Jatibaru Raya yang dekat dengan halte Transjakarta. Sebab, walaupun sudah diberikan Moveable Concrete Barrier (MCB), orang-orang masih melompat atau menggeser untuk dapat melewati jalan raya tersebut.

Padahal menurut Irwandi, apabila Jalan Jatibaru Raya sudah tidak dilalui pejalan kaki, maka para Pedagang Kaki Lima (PKL) pun tidak akan berjualan di bawah JPM. Para pejalan kaki dari stasiun yang akan menuju Blok A, Blok F, atau Blok G maupun sebaliknya harus melalui JPM dan tidak menyebrang di jalan raya.

"Kalau jalanan enggak ada orang lewat otomatis juga enggak ada crowded dibawah pedagang kosong, orang pada ke atas JPM semua," tutur Irwandi.

Sementara, Kepala Seksi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Penindakan Satpol PP Jakarta Pusat, Santoso tidak menampik masih ada sejumlah PKL mencuri kesempatan berjualan di samping dan bawah JPM. Tepatnya yang menggelar lapak di sepanjang trotoar Jalan Jatibaru Raya.

"Tidak kita pungkiri masih ada pedagang yang sudah punya kios-kios posisinya strategis, menambah barang dagangannya dengan cara menempatkan dagangannya di trotoar," kata Santoso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement