Senin 18 Mar 2019 08:07 WIB

Baznas Terjunkan Tim Bantu Korban Banjir di Sentani

Sejak Sabtu malam lalu, Sentani dilanda banjir yang menyebabkan korban jiwa.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Hasanul Rizqa
Dampak Banjir Bandang Sentani. Sejumlah warga melihat rumah yang rusak akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Ahad (17/3/2019).
Foto: Antara/Gusti Tanati
Dampak Banjir Bandang Sentani. Sejumlah warga melihat rumah yang rusak akibat banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Ahad (17/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerjunkan tim untuk membantu korban banjir bandang di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. Sebelumnya, banjir telah melanda Sentani sejak Sabtu (16/3) malam pukul 21.30 WIT.

Ketua Baznas Prof Bambang Sudibyo mengungkapkan, tim gabungan dari Baznas Tanggap Bencana (BTB) Kabupaten Mimika dan Provinsi Papua terus melakukan proses pencarian dan evakuasi korban banjir bandang tersebut. Baznas juga memberikan bantuan kepada para korban bencana banjir melalui personel di daerah.

Baca Juga

"Saat ini fokus utama penanganan awal yang dilakukan Baznas adalah proses evakuasi, tim BTB pusat juga disiagakan untuk mendukung layanan pascabencana di Sentani," kata Bambang Sudibyo kepada Republika.co.id, Ahad (17/3).

Dia menyampaikan, Baznas siaga melayani masyarakat yang mengalami kesulitan, termasuk para korban bencana. Tim dari Baznas terus berkoordinasi dengan pihak terkait pemantauan cuaca dan gejala alam lainnya yang berpotensi menimbulkan dampak bagi evakuasi. Tujuannya supaya Baznas dapat dengan segera melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan.

Seperti di Lombok, Palu, Banten dan Lampung. Baznas tidak hanya menerjunkan tim evakuasi dan mendistribusikan bantuan kemanusiaan saja, tapi juga mengembangkan program pemulihan seperti trauma healing dan peningkatan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana.

"Ketika bencana terjadi, banyak masyarakat yang menjadi korban, kehilangan tempat tinggal dan kehilangan mata pencarian, sehingga dapat menimbulkan kemiskinan baru, maka Baznas hadir untuk melayani masyarakat (bantu tingkatkan ekonomi masyarakat)," tutur Bambang.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, intensitas hujan yang tinggi membuat sejumlah sungai meluap. Hal itu menyebabkan banjir bandang yang menerjang sembilan kelurahan di Kecamatan Sentani. Hingga Ahad (17/3) siang, tercatat 50 korban banjir meninggal dunia serta puluhan lainnya mengalami luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement