Ahad 12 May 2019 20:15 WIB

Sinar Mas Dukung Rekonstuksi Rumah Ibadah dan Sekolah

Ini bentuk kepedulian Sinar Mas terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Gita Amanda
Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas, Saleh Husin setelah  menyerahkan secara simbolik bantuan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Banten, HM Syamsudin yang hadir bersama jajaran pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana PWM Banten.
Foto: dok. Istimewa
Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas, Saleh Husin setelah menyerahkan secara simbolik bantuan kepada Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Banten, HM Syamsudin yang hadir bersama jajaran pengurus Lembaga Penanggulangan Bencana PWM Banten.

REPUBLIKA.CO.ID,BANTEN -- Sinar Mas mengisi awal Ramadhan dengan silaturahim berikut penyerahan bantuan bagi rekonstruksi sarana peribadahan dan pendidikan yang rusak pascabencana alam gempa dan tsunami yang melanda kawasan Banten Oktober tahun lalu. Ketua Umum Yayasan Muslim Sinar Mas, Saleh Husin, mengatakan bencana alam yang melanda Pandeglang adalah duka bersama dan sudah seharusnya dibantu secara bersama.

“Semoga apa yang kami donasikan dapat mempecepat rekonstruksi yang tengah berlangsung. Kegiatan hari ini juga bentuk amanat keluarga Widjaja, dimana uang duka yang terkumpul pascawafatnya pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja pada 26 Januari silam, akan disalurkan untuk kegiatan sosial dan kemanusiaan,” kata Saleh melalui keterangan yang diterima Republika.co.id, Ahad (12/5).

Baca Juga

Kegiatan ini, menurut Saleh adalah bentuk kepedulian Sinar Mas terhadap masyarakat yang terdampak bencana alam. Yayasan Muslim Sinar Mas sendiri bergerak menggalang potensi yang dimiliki ratusan sarana peribadatan Islam baik masjid maupun mushala di lingkup Sinar Mas guna menjadi wahana penyebarluasan nilai keislaman yang terbuka, damai, toleran dan peduli sesama, kata Saleh.

“Bantuan ini juga dialokasikan guna perbaikan sarana peribadatan dan pendidikan di Kecamatan Labuan, Menes dan Panimbang,” tambah Saleh.

Sebelumnya, Sinar Mas juga turut mendukung proses restorasi pasca bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah serta Lombok, Nusa Tenggara Barat. Aksi tanggap darurat, maupun rekonstruksi juga dilakukan saat gempa terjadi di Sumatera Barat dan Jambi 2010 silam, Tasikmalaya, Jawa Barat pada 2009, Yogyakarta-Magelang di 2006, dan Aceh–Nias pascatsunami pada 2004 lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement