Kamis 18 Jul 2019 20:31 WIB

Ikapi dan Bekraf Luncurkan Indonesia Partnership Program

IPP digelar untuk menggairahkan penjualan hak cipta buku Indonesia ke luar negeri

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua IPP, Amalia B. Safitri
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua IPP, Amalia B. Safitri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) meluncurkan Indonesia Partnership Program (IPP) untuk menggairahkan penjualan hak cipta buku-buku Indonesia ke luar negeri. IPP adalah salah satu rangkaian dari Indonesia International Book Fair (IIBF) pada September 2019.

Kegiatan ini juga didukung oleh Badan Ekonomi Kratif (Bekraf) dan diharapkan para penerbit Indonesia dan luar negeri dipertemukan dalam ajang IIBF. "Dengan adanya kegiatan IPP ini, diharapkan semakin banyak buku-buku dari Indonesia, dibeli copyright-nya oleh negara lain," kata Ketua IPP, Amalia B Safitri, di Hotel Rivoli, Jakarta, Kamis (18/7).

Deputi pemasaran Bekraf, Joshua Puji Mulia Simandjuntak mengatakan IPP diadakan untuk mendorong sektor penerbitan di Indonesia agar naik ke tingkat selanjutnya. Ia mengatakan, pemerintah akan terus mendukung usaha tersebut dengan menjadi sponsor kepada penerbit yang mau membeli karya Indonesia.

"Semakin banyak karya para penulis Indonesia dikenal di mancanegara, itu yang utama," kata dia.

Tahun ini, IPP menargetkan 45 partisipan mancanegara yang terbagi dalam lima wilayah yakni Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Amerika Utara, dan Eropa. Peserta yang dapat mengikuti rangkaian program ini adalah penerbit profesional, editor, agen, dan manajer hak cipta yang sudah berpengalaman.

Sementara itu, menurut Ketua Panitia IIBF Djadja Subagja ciri khas pameran buku internasional adalah maraknya transaksi hak cipta di pameran tersebut. Ia berkata di IIBF selama ini belum banyak transaksi hak cipta yang terjadi sehingga perlu ada stimulasi.

"IPP ini kita harapkan menjadi stimulan bagi peningkatan jumlah dan nilai transaksi hak cipta, sehingga IIBF akan benar-benar menjadi sebuah pameran buku internasional," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement