Jumat 26 Jul 2019 10:34 WIB

Dua Kandungan dalam Deodoran yang Bisa Sebabkan Kanker

Profesor biologi menyarankan pilih deodoran yang bebas parfum dan paraben

Rep: Santi Sopia/ Red: Christiyaningsih
Pakai deodoran untuk hilangkan bau badan
Foto: sciencedaily.com
Pakai deodoran untuk hilangkan bau badan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa deodoran dan antiperspiran yang mereka pilih mengandung bahan berbahaya dan dapat menyebabkan masalah kesehatan. Dokter kulit menyebut ciri-ciri deodoran yang berbahaya bagi kesehatan. Misalnya deodoran yang memiliki aroma, paraben, dan aluminium di dalam kandungannya.

Efek wangi tampaknya kerap menjadi bahan utama deodoran karena sifatnya yang dapat menghilangkan bau. Akan tetapi, para ahli mengingatkan bahwa wangi tersebut dapat menjadi penyebab iritasi dan reaksi alergi.

Baca Juga

"Itu bisa ftalat atau bisa juga zat yang menyebabkan alergi atau iritasi kulit," kata Heather Patisaul, profesor biologi di North Carolina State University dikutip dari She Finds.

Ia menyarankan memilih deodoran yang bebas dari aroma serta parfum. Baru-baru ini, bahan paraben muncul sebagai bahan yang dianggap kontroversial untuk digunakan dalam produk perawatan dan kecantikan.

Akan tetapi bahan tersebut rupanya bisa memicu penyakit. Meskipun bukti tentang efek berbahaya paraben belum terlalu banyak, para ahli mengatakan konsumen harus tetap berhati-hati dalam menggunakan produk yang mengandung bahan kontroversial ini.

"Ada jaringan yang peka terhadap estrogen di payudara. Jadi kekhawatirannya adalah jika Anda meletakkan paraben dekat dengan jaringan ini setiap hari, mereka dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker," kata Patisaul.

Penelitian menunjukkan bahwa aluminium, bahan umum yang ditemukan dalam deodoran dan antiperspiran, juga dapat menjadi racun bagi tubuh sekaligus menyebabkan kanker payudara. Studi menunjukkan sebagian besar kanker payudara berkembang di bagian luar atas payudara, yang paling dekat dengan ketiak tempat deodoran diterapkan.

Aluminium diserap ke dalam kulit dan berinteraksi dengan DNA sehingga bisa menyebabkan perubahan kanker pada sel. Pastikan untuk menggunakan deodoran terbaik dengan teliti memeriksa daftar bahan-bahannya. Sebaiknya pilih merek organik yang bebas dari semua bahan berbahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement