Rabu 27 May 2020 11:06 WIB

Akuisisi Pinehill, Indofood CBP Perluas Pasar Internasional

Pinehill telah memiliki pangsa pasar kuat di Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyepakati perjanjian jual beli dengan Pinehill Corpora dan Steel Lake senilai 2,9 miliar dolar AS.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyepakati perjanjian jual beli dengan Pinehill Corpora dan Steel Lake senilai 2,9 miliar dolar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) menyepakati perjanjian jual beli dengan Pinehill Corpora dan Steel Lake senilai 2,9 miliar dolar AS. Dengan mengakuisisi 51 persen saham produsen mi instan ini, ICBP siap merambah pasar Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.

"Transaksi ini, akan secara langsung menjadikan perseroan sebagai pemain dan produsen produk makanan global dengan pangsa pasar yang kuat secara global khususnya pasar produk mi instan," kata Sekretaris Perusahaan Gideon A Putro, dalam keterbukaan informasi BEI yang dirilis akhir pekan lalu. 

Menurut Gideon, Pinehill saat ini telah mempunyai pangsa pasar yang kuat di delapan negara di benua Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Tenggara. Perusahaan memiliki 12 fasilitas produksi mi instan yang berlokasi di delapan negara dengan total populasi yang lebih dari 550 juta orang.

Pinehill juga memiliki jaringan distribusi di 33  negara dengan total populasi lebih dari 885 juta  orang. Dari sisi kinerja keuangan, Gideon mengatakan, perusahaan memiliki pertumbuhan yang cukup baik.

Penjualan Pinehill pada 2019 mencapai sekitar 533,5 juta dolar AS dengan laba sebelum pajak sebesar 125 juta dolar AS. Per 31 Desember 2019, total nilai ekuitas konsolidasi dari Pinehill mencapai 246,3 juta dolar AS dengan Kas dan setara kas berjumlah 67,5 juta dolar AS. Penhill saat ini tidak memiliki pinjaman bank. 

"Dengan berbagai potensi yang dimiliki oleh Pinehill, kami meyakini akuisisi ini akan meningkatkan nilai pemegang saham Perseroan," kata Gideon. 

Adapun sumber pembiayaan transaksi pembelian saham ini berasal dari kas ICBP sebesar 300 juta dolar AS. Sisanya akan dibiayai dari fasilitas pinjaman lembaga perbankan.

Sayangnya, aksi korporasi ini tidak direspons baik oleh pasar. Saham ICBP turun dari Rp 9.675 pada Selasa (26/5) menjadi Rp 8.325 pada Rabu (27/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement